2023-04-20

Definisi Gasket Serta Fungsi dan Penggunaannya

Daftar isi

Tutup

Jika muncul pertanyaan komponen apa dalam perpipaan yang efektif untuk meminimalisir kebocoran, gasket jawabannya. Tidak hanya dalam sistem perpipaan, gasket juga banyak digunakan di berbagai kebutuhan, termasuk otomotif.

Baca Juga : Jenis-Jenis Percabangan dan Sambungan Pipa Olet Fitting

Kebocoran dalam sistem perpipaan dapat menimbulkan banyak kerugian. Mulai dari korosi akibat cairan yang keluar dari komponen, hingga hal-hal lain yang dapat membahayakan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, sistem perpipaan harus mempunyai segel yang sangat rapat agar dapat mencegah kebocoran dan gasket menjadi salah satu solusinya.

Apa Itu Gasket?

Gasket adalah komponen mekanis yang berfungsi untuk mengisi celah antara dua permukaan yang bertemu untuk mencegah kebocoran cairan atau gas. Gasket dapat terbuat dari berbagai jenis material seperti karet, logam, kertas, atau bahan sintetis lainnya tergantung pada aplikasinya.

Baca Juga : Stainless Steel : Definisi, Jenis, Kelebihan dan Kekurangan

Biasanya, gasket digunakan pada mesin-mesin seperti mesin mobil, mesin pesawat terbang, mesin kapal, dan mesin industri lainnya untuk memastikan bahwa tidak ada kebocoran yang terjadi di antara bagian-bagian mesin tersebut. Selain itu, gasket juga dapat berfungsi sebagai isolator getaran, suara, dan panas.

Baca Juga : Perbedaan Stud Bolt Dengan Machine Bolt

Dalam sistem perpipaan, gasket adalah alat yang digunakan untuk menyegel dan ditempatkan di antara sambungan flange untuk membentuk segel statis. Sistem ini dapat mencegah kebocoran pada penyegelan dalam semua kondisi pengoperasian. Pentingnya gasket dalam aplikasi industri membuatnya menjadi komponen yang sering diganti atau digunakan secara berkala agar mesin tetap berfungsi dengan optimal.

Fungsi dan Jenis-jenis Gasket

Fungsi utama gasket adalah sebagai penutup ketidakrataan setiap permukaan flange sehingga dapat menghindari kebocoran cairan dari sambungan flange. Fungsi dari gasket dalam sistem perpipaan tidak bisa dipandang sebelah mata walaupun bentuknya kecil dan tipis seperti sebuah lempengan. Karena berperan memastikan seluruh komponen sambungannya bekerja secara maksima sehingga terhindar dari kebocoran, keberadaan gasket dalam sistem perpipaan juga krusial.

Baca Juga : Apa itu Boiler, Fungsi, Komponen dan Cara Merawatnya

Namun, sama seperti komponen perpipaan lainnya, gasket juga memiliki fungsi bermacam-macam tergantung bentuk dan jenisnya. Umumnya diklasifikasikan berdasarkan bahan dasar pembentuknya. Gasket yang digunakan dalam proses perpipaan secara umum ada tiga jenis yaitu logam, non-logam, dan gabungan.

Gasket Non-logam

Gasket non-logam dapat dengan mudah dikompresi dengan bolting tegangan rendah. Jenis gasket ini digunakan dengan flange kelas tekanan rendah seperti kelas 150 dan 300 dan juga pada suhu rendah. Gasket non-logam adalah yang termurah dan paling mudah ditemukan. Jenis gasket full face cocok untuk flange flat face (FF). Sedangkan jenis flat ring cocok untuk digunakan untuk tipe flange raised-face (RF). Gasket FF hanya dapat digunakan dengan flange FF dan biasanya digunakan untuk sambungan sementara saluran listrik.

Gasket Logam/Ring Joint Gasket/RTJ Gasket

Gasket logam digunakan pada flange kelas tekanan tinggi biasanya di atas kelas 900. Juga dapat digunakan untuk suhu tinggi. Bolting tegangan tinggi diperlukan saat menggunakan gasket logam ini. Karena material pembentuk dasarnya yang kuat, harga gasket logam ini paling mahal.

Baca Juga : Harga Pipa Besi dan Pipa Galvanis 2023

Composite Gasket atau Gasket Semi-logam

Gasket komposit cenderung lebih hemat biaya dibandingkan dengan gasket logam, namun diperlukan penanganan yang hati-hati. Biasanya gasket komposit digunakan pada raised face flange, male-female, dan tongue-and-groove. Gasket jenis ini diklasifikasikan lebih jauh menjadi tiga jenis yaitu spiral wound, metal jacketed, dan kammprofile adalah tipe-tipe yang terkenal di kategori gasket komposit. Umumnya digunakan untuk berbagai layanan tekanan dan suhu. Fungsi dari masing-masing gasket semi-logam adalah:

Spiral Wound Gasket

Tipe ini sangat cocok untuk berbagai kelas tekanan dan suhu dari yang rendah hingga yang paling tinggi. *Spiral wound gasket* (SWG) sangat dibutuhkan dalam instalasi jaringan perpipaan karena perannya untuk menghindari terjadinya kebocoran antar sambungan flange dengan komponen lainnya.

Baca Juga : Tabel Nominal Ukuran Pipa dan Schedule Pipa

Metal Jacketed

Gasket ini mudah dibuat dalam berbagai ukuran dan bentuk. Dapat digunakan dalam heat exchanger, shells, channel, dan penutup sambungan flange.

Kammprofile

Jenis ini dapat memberikan ketahanan ledakan yang lebih baik dan mudah ditangani bahkan dalam diameter besar. Gasket kammprofile digunakan dalam berbagai cairan dan kelas suhu tekanan dari flange kelas 150 hingga kelas 2500.

Baca Juga : Apa itu Elbow pada Sistem Pipa?

Penerapan Gasket pada Proses Produksi

Penting untuk memahami spesifikasi dan keunggulan serta kelemahan gasket sebelum memilih. Sebab gasket harus menjaga segel dari kebocoran untuk jangka waktu tertentu. Terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan gasket dan harus dipertimbangkan oleh seorang teknisi yaitu kompatibilitas bahan gasket terhadap cairan, kemampuan untuk menahan suhu tekanan sistem, dan masa pakai gasket juga harus diperhatikan.

Baca Juga : Reducer : Definisi, Fungsi dan Perbedaan Eccentric dan Concentric

Kebocoran dari sambungan flange bisa menjadi sebuah bencana yang dapat mengakibatkan produk dan tenaga terbuang sia-sia. Teknisi paling handal sekalipun tidak ada yang menginginkan adanya bahan beracun atau berbahaya bocor sehingga yang membahayakan manusia dan lingkungan.

Oleh karena itu, gasket dapat membantu mencapai penyegelan rapat untuk mencegah kebocoran pada sambungan flange. Jenis gasket yang akan digunakan dalam pengoperasiannya bergantung pada beberapa parameter, seperti:

  1. Temperatur dan tekanan. Gasket harus tahan terhadap seluruh rentang temperatur dan tekanan cairan yang ditanganinya.
  2. Ketahanan korosi. Bahan gasket tidak boleh menimbulkan korosi saat bersentuhan dengan cairan yang melewatinya atau oleh paparan lingkungan.
  3. Jenis cairan. Gasket harus mampu menangani berbagai jenis cairan jika dipasang pada saluran yang melewatinya terdiri dari lebih dari satu jenis cairan.
  4. Kekokohan. Harus mampu menahan semua gerakan yang mungkin terjadi akibat perubahan suhu dan tekanan.
  5. Ketersediaan. Gasket harus mudah didapat agar tidak repot saat waktunya diganti atau saat baru diperlukan.
  6. Biaya. Gasket yang murah dan tidak dapat diandalkan tidak boleh digunakan, namun harganya juga tidak boleh terlalu mahal.

Baca Juga : Slip On Flange: Definisi, Jenis dan Kelebihannya

Material pada Gasket

Sama seperti fungsinya, material yang digunakan untuk membentuk gasket juga terdiri dari bermacam-macam material dan campuran, yaitu:

  1. Gasket non-logam umumnya dibuat dari bahan yang fleksibel seperti serat non-asbes yang terkompresi, PTFE, rubber, mika, dan bisa juga terbuat dari serat keramik.
  2. Gasket logam memiliki bahan-bahan tertentu yang dapat digunakan yang tercakup dalam ASME B16.20. Beberapa bahan yang digunakan adalah soft iron, low carbon steel, stainless steel tipe 304, 316, 347, 410. Gasket logam juga dapat dibuat dari bahan khusus seperti yang dibutuhkan oleh designer-nya. Hal yang harus Anda perhatikan dalam pemilihan bahan gasket adalah tingkat kekerasan gasket tidak bisa lebih dari bahan flange yaitu setidaknya 50 BHN. Karena jika tidak, saat mengencangkan flange, gasket akan merusak gerigi dan tidak lagi dapat menahan kebocoran.
  3. Gasket Komposit. Dalam spiral wound gasket, *winding strips-*nya dibuat dari bahan stainless steel seperti tipe 304, 316, 347, dan bahan lain seperti monel, titanium, atau duplex juga dapat digunakan sesuai kebutuhan.

Outer ring pada spiral wound gasket sebagian besar dibuat dari carbon steel,  sedangkan inner ring sebagian besar dibuat dari stainless steel tipe 304, 316, 321, 347. Juga dapat dibuat dari bahan eksotis seperti monel, titanium, duplex, dll. Tergantung pada jenis cairan di dalam pipa karena inner ring yang bersentuhan langsung dengan cairan. Sementara yang ada pada kammprofile dan metal jacketed gasket diproduksi dari bahan yang sama yang digunakan untuk memproduksi spiral wound gasket.

Baca Juga : Definisi Valve, Jenis, Fungsi dan Cara Pengoperasian

Dapatkan Spiral Wound Gasket Terbaik Hanya di ACS

Alvindo Catur Sentosa (ACS) sudah dipercaya oleh +1000 klien di seluruh Indonesia sebagai pemasok perlengkapan pipa fitting terutama spiral wound gasket dengan jenis inner ring dan outer ring. Di ACS tersedia spiral wound gasket dengan standar ASME B16.20 dengan pilihan class 150 hingga class 900 dan tersedia pilihan ukuran ½ inci hingga 36 inci. Spiral wound gasket di ACS dijamin keaslian dan kualitasnya karena kami mengadopsi proses procurement, quality assurance, dan quality check yang ketat serta standar penyimpanan terbaik.

Baca Juga : Daftar Harga Valve Pipa Terbaru 2023

Beli spiral wound gasket (SWG) di ACS sangat praktis dan aman. Anda bisa berbelanja dari kenyamanan rumah hanya dengan menghubungi sales kami via live chat, mengisi form Request For Quotation (RFQ), atau beli langsung melalui official store kami di Tokopedia dimana Anda bisa membayar dengan metode cash on delivery, tersedia gratis ongkir hingga promo menarik lainnya.

Baca Juga : Harga Pipa Stainless Steel 2023 Tiap Ukuran dan Merk

‍Pengiriman gasket juga terjamin aman karena dikirim dengan armada logistik ACS dan partner logistik yang sudah terjamin pelayanannya dengan mengirim gasket ke kota-kota besar di Indonesia seperti Medan, Jakarta, Bandung, Bogor, Surabaya, Yogyakarta, Makassar, Palembang, Balikpapan, Samarinda dan Papua.

Penulis

Om Vin
Om Vin adalah full-time in-house engineer ACS dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri pipa fitting dan sangat gemar dengan tantangan.

Share

  • Facebook
  • Tweet
  • Whatsapp
  • LinkedIn

Artikel lainnya

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
15
.
05
.
24

Panduan Memilih Ukuran Kawat Las yang Tepat untuk Setiap Proyek Pengelasan

Ukuran kawat yang dipilih harus berkontribusi terhadap produksi las yang memenuhi atau melampaui standar kualitas yang ditentukan. Faktor-faktor seperti komposisi kawat, kebersihan permukaan, dan konsistensi memainkan peran penting dalam mencapai kualitas las yang tinggi.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
15
.
05
.
24

Memahami 4 Teknik Posisi Pengelasan: Flat, Horizontal, Vertical, dan Overhead

Memahami aplikasi masing-masing posisi pengelasan memungkinkan welder untuk memilih teknik dan strategi yang sesuai dengan kebutuhan proyek mereka, serta memastikan hasil pengelasan yang optimal dalam hal kualitas dan kekuatan.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
15
.
05
.
24

Rotary Valve: Definisi, Cara Kerja, dan Pengaplikasian

Penanganan secara efisien sangat penting untuk kelancaran operasional, khususnya pada industri manufaktur dan pengolahan yang memerlukan bahan granular atau bubuk kering untuk dialiri melalui sistem perpipaan. Bagaimana cara rotary valve, dan apa yang membedakannya dari valve yang lain?

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
15
.
05
.
24

Air Valve : Definisi, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Masalah seperti penumpukan kantong udara di dalam jaringan perpipaan dapat mengganggu aliran air, menyebabkan inefisiensi, fluktuasi tekanan, dan potensi kerusakan pada infrastruktur. Untuk mengatasi masalah ini, solusi telah dikembangkan dengan adanya air valve.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
14
.
05
.
24

Limit Switch: Definisi, Cara Kerja, dan Aplikasinya

Jika mendengar kata switch, tak jarang yang kita pikirkan adalah perangkat saklar yang digunakan untuk menyalakan dan mematikan lampu ruangan. Ya, cara kerja limit switch kurang lebih seperti itu. Lalu, apa yang dimaksud dengan limit switch sendiri?

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
14
.
05
.
24

Pneumatic Valve: Definisi, Cara Kerja, dan Pengaplikasiannya

Sistem pneumatik menggunakan udara atau gas terkompresi untuk mengirimkan dan mengendalikan energi. Ketika udara bertekanan dikeluarkan dari tangki penyimpanan, udara tersebut mengalir melalui rangkaian pipa untuk mencapai komponen pneumatik. Tekanan udara kemudian dapat dikontrol, salah satunya dengan mengatur aliran udara melalui valve.