22
.
08
.
22

Penjelasan Singkat Sistem Perpipaan pada Oil dan Gas

Daftar isi

Tutup

piping system and oil production

Pada dunia industrial oil dan gas, terdapat 2 sistem yang biasanya digunakan, yaitu sistem piping dan sistem pipeline. Bagi Anda yang awam atau baru masuk ke bidang oil dan gas, pasti menganggap bahwa kedua tersebut sama saja. Memang ada persamaan dari kedua sistem ini yaitu sama-sama menggunakan pipa untuk mengalirkan oil dan gas.

Lalu apa perbedaannya? Perbedaannya terletak pada luas daerah dan panjang pipa pada sistem tersebut. Pada sistem piping umumnya mengalirkan atau memindahkan oil dan gas di lokasi ON PLOT atau gathering station, sedangkan pada sistem pipeline luas daerah yang ditangani lebih luas daripada sistem piping. 

Pada sistem pipeline ini punya peran untuk mengalirkan oil dan gas dari pusat atau sumur produksi ke gathering station (sistem piping) atau dari fasilitas upstream ke fasilitas midstream. Biasanya untuk sistem pipeline mengalirkan oil dan gas pada lokasi OFF PLOT dan jarak antar pipanya cukup jauh minimal 5 km. Ada 2 jenis yang umum pada sistem pipeline antara lain : liquid petroleum dan natural gas pipelines.

Jika Anda ingin mendesain suatu sistem perpipaan oil dan gas ada banyak hal yang harus diperhatikan karena cakupan pekerjaan pada bidang ini tak hanya melulu tentang pipa, tapi juga ada komponen-komponen yang berhubungan dengan pipa yaitu : Valve, Flange, Elbow, Reducer, gasket dan lain-lain. Berikut ini garis besar tentang bagaimana mendesain sistem perpipaan secara umum (baca detailnya disini) :

Standar Desain

Standar desain yang digunakan pertama-tama harus ditentukan karena standar untuk sistem liquid petroleum pipelines akan berbeda dengan natural gas pipelines.

Jenis, Tekanan, Suhu dan Besar Arus Fluida

Jika standar desain sudah ditentukan, maka sekarang anda harus memperhitungkan ketebalan material yang akan digunakan, besar diameter pada pipa dan komponen pipa lainnya juga bisa dilihat berdasarkan jenis, suhu, tekanan, dan besar arus dari fluida yang akan mengalir.

Standarisasi material harus anda pertimbangkan jika akan memilih material yang digunakan. Standar material yang dimaksud seperti material ASTM (American Society for Testing and Materials) atau ANSI (American National Standart Institute) pada flange. 

Contoh pipa yang mengalirkan fluida hydrocarbon dengan suhu hingga -50 C, maka banyak yang menggunakan jenis pipa carbon steel dengan kode ASTM A 333. Sedangkan untuk aliran fluida hydrocarbon yang korosif dan bersuhu rendah maka pipa stainless steel dengan kode ASTM A 312 banyak digunakan.

Kemudian untuk fitting pipa, flange, valve dan komponen pipa lainnya dapat ditentukan berdasarkan hasil perhitungan dari tekanan dan besar arus fluida.

complex piping system with valve

Jalur Pipa

Jika 2 hal penting diatas sudah ditentukan, mulailah mendesain bagaimana jalur pipa yang akan dibangun. Ada hal lain yang harus diperhitungkan saat menentukan jalur pipa yaitu efek perubahan suhu. Pipa dengan bahan apapun akan mengalami penyusutan atau pemuaian saat terjadi perubahan temperatur.

Maka dari itu diperlukan fleksibilitas pipa untuk bisa menyerap perubahan temperatur tersebut. Salah satu cara yang biasa digunakan oleh ahli yang berpengalaman adalah memperbanyak pemasangan loop atau belokan dengan elbow. 

Biasanya desain sistem perpipaan yang telah selesai dibuat akan di input ke dalam komputer untuk dipraktekkan terhadap efek perubahan suhu. Jika sudah dipraktekkan menunjukkan hasil yang tidak bagus, maka Anda sebaiknya me-revisi desain jalur pipa tersebut. Selain 3 poin diatas yang sudah dibahas, Anda juga harus memperhatikan poin yang lain seperti Penopang Pipa (Pipe Support), Akses Untuk Operasi dan Pemeliharaan serta poin terakhir Ekonomis dan Kemudahan Konstruksi.

Semoga ulasan ini bisa menjadikan referensi untuk anda yang memang sedang mencari informasi mengenai sistem perpipaan pada oil dan gas. Untuk membeli kebutuhan komponen pipa yang lengkap dari berbagai brand eropa dan asia, Alvindo Catur Sentosa bisa menjadi pilihan untuk Anda, selain terletak di Jakarta, harga yang ditawarkan sangat kompetitif.

Penulis

Om Vin
Om Vin adalah full-time in-house engineer ACS dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri pipa fitting dan sangat gemar dengan tantangan.

Share

  • Facebook
  • Tweet
  • Whatsapp
  • LinkedIn

Artikel lainnya

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
17
.
09
.
23

Mengenal Zinc Plating, dari Prinsip Kerja hingga Keunggulannya

Zinc plating diperlukan untuk melindungi logam dari korosi. Bagaimana cara kerjanya? Simak juga keunggulannya di sini!

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
17
.
09
.
23

Memahami Hot Dip Galvanizing, Definisi hingga Prosesnya

Hot dip galvanizing diperlukan untuk mencegah korosi pada material logam. Berikut proses pengaplikasiannya!

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
17
.
09
.
23

Pengertian dan Rangkaian Pekerjaan Fitter

Apa itu pipe fitter? Apa itu Fitter Fabrikasi? Berikut adalah definisi, proses, kemampuan yang harus dimiliki, langkah-langkah pengerjaannya dan kisaran gaji.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
04
.
08
.
23

Apa Itu Blind Flange? Fungsi Hingga Cara Pemasangan

Jenis flange yang berbeda dengan flange lainnya yaitu Blind Flange. Banyak yang belum mengetahui fungsinya, maka disini Kita bahas lengkap serta cara pemasangan blind flange yang tepat.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
26
.
06
.
23

Mengenal lebih Jauh Pipa Seamless dan Keunggulannya

Pipa Seamless adalah jenis pipa yang tidak memiliki sambungan las pada permukaannya. Artikel ini membahas secara lengkap pengertian, kelebihan, kekurangan, jenis, dan penggunaan Pipa Seamless.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
26
.
06
.
23

Definisi Galvanis, Keuntungan dan Proses Galvanisasi

Pelajari lebih lanjut tentang galvanis, proses pelapisan logam yang banyak digunakan dalam industri dan kehidupan sehari-hari. Dalam artikel ini, Anda akan menemukan pengertian galvanis, proses galvanisasi, keuntungan dan kekurangan galvanis, penerapan, serta tips perawatan galvanis.