Sebagai bahan baku yang memiliki segudang manfaat, minyak kelapa sawit masih menjadi komoditi andalah Indonesia yang tidak pernah sepi peminat. Produksi minyak kelapa sawit dari Indonesia kerap digunakan sebagai bahan baku turunan untuk berbagai produk, seperti minyak goreng, sabun, dan margarin.
Artikel ini akan membahas bagaimana proses dan cara pembuatan minyak kelapa sawit untuk kemudian dijadikan sebagai bahan baku untuk membuat aneka produk. Penasaran seperti apa? Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Perbedaan Minyak Kelapa dan Kelapa Sawit
Baik minyak kelapa maupun kelapa sawit, keduanya sama-sama sering digunakan untuk kegiatan goreng-menggoreng. Meski demikian, minyak kelapa dan minyak kelapa sawit memiliki beberapa perbedaan.Salah satunya dari bahan bakunya. Minyak kelapa sawit berasal dari buah kelapa sawit yang telah diekstrak. Sementara minyak kelapa diperoleh dari buah kelapa segar yang telah matang.
Perbedaan lain terdapat pada kandungannya. Dimana minyak kelapa memiliki proporsi lemak jenuh lebih banyak ketimbang lemak tidak jenuh (91,6% lemak jenuh, 9,4% lemak tak jenuh). Berbeda dengan minyak kelapa sawit yang lebih didominasi oleh kandungan asam lemak tak jenuh yang mencapai 60,3%. Tidak hanya itu, minyak kelapa sawit juga mempunyai kandungan vitamin A dan vitamin E yang lebih tinggi dibanding minyak kelapa.
Baca Juga : 7 Kampus Jurusan Perminyakan Terbaik di Dunia
Kandungan Minyak Kelapa Sawit
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, minyak kelapa sawit cenderung didominasi oleh kandungan lemak tak jenuh. Dengan perbandingan 60,3% lemak tak jenuh dan 39,7% lemak jenuh. Sementara satu sendok makan minyak kelapa sawit, memiliki kandungan 14 gram total lemak (7 gram lemak jenuh, 5 gram lemak tak jenuh tunggal, 1,5 gram lemak tak jenuh ganda) serta 120 kalori.
Secara keseluruhan, berikut adalah kandungan yang terdapat pada minyak kelapa sawit mentah.

Kandungan Senyawa Umum
· Trigliserida : 95,62%
· Air : 0,20%
· Aldehid : 0,07%
· Karoten : 0,03%
· Phosphatida : 0,07%
· Asam lemak bebas : 4,00%
Komposisi Asam Lemak
· Oleat (C18:2) : 27 – 52%
· Miristat (C14:0) : 0,5 – 5,9%
· Linoleat (C18:2) : 5,0 – 14%
· Palmitat (C16:0) : 32 – 59%
· Laurat (C12:0) : <1,2%
· Palmitoleat (C16:1) : <0,6%
· Stearat (C18:0) : 1,5-8%
· Linolenat (C18:3) : <1,5%
Manfaat Minyak Kelapa Sawit
Sampai sekarang, minyak kelapa sawit dianggap sebagai komoditi Indonesia yang banyak diminati karena mempunyai segudang manfaat. Salah satunya adalah berperan sebagai bahan baku untuk berbagai jenis industri. Mulai dari industri kosmetik, sabun, hingga makanan. Bahkan kini sudah bisa dijadikan sebagai bahan bakar alternatif Biodiesel.
Selain itu, minyak kelapa sawit juga banyak dicari karena manfaatnya bagi kesehatan. Di antaranya adalah menjaga kesehatan jantung dan kulit, meningkatkan kadar vitamin A pada tubuh, mengurangi stresoksidatif, serta meningkatkan pertumbuhan rambut.
Harga Minyak Kelapa Sawit
Melansir dari Info SAWIT, penerapan harga TBSdi Provinsi Riau pada periode 22 – 28 Juni 2022 antara lain:
· Rp.1.790,01/Kg untuk sawit umur 3tahun
· Rp.1.938,91/Kg untuk sawit umur 4tahun
· Rp 2.119,04/Kg untuk sawit umur 5tahun
· Rp 2.169,97/Kg untuk sawit umur 6tahun
· Rp.2.254,69/Kg untuk sawit umur 7tahun
· Rp.2.316,99/Kg untuk sawit umur 8tahun
· Rp.2.371,44/Kg untuk sawit umur 9tahun
· Rp.2.426,99/Kg untuk sawit umur 10– 20 tahun
· Rp.2.323,92/Kg untuk sawit umur 21tahun
· Rp.2.312,25/Kg untuk sawit umur 22tahun
· Rp.2.302,53/Kg untuk sawit umur 23tahun
· Rp.2.205,29/Kg untuk sawit umur 24tahun
· Rp.2.151,81/Kg untuk sawit umur 25tahun
Sementara harga TBS Petani sawit di Kabupaten Pelelawan yang mulai diberlakukan sejak hari Selasa, 21 Juni 2022 hingga beberapa hari ke depan, yakni:
· Rp.1.760/kg untuk TBS kualitas super di PT Musim Mas
· Rp.1.770/kg untuk TBS sawit kualitas super di PT Anugerah Tani Makmur (ATM) Maredan
· Rp.1.530/kg untuk TBS sawit besar di PT Sri Indrapura Sawit Lestari (SISL)
· Rp.1.670/kg untuk TBS sawit besar di PT Vintorindo Alam Lestari (VAL)
· Rp.1.510/kg untuk TBS sawit besar di PT Inti Indosawit Subut (IIS)
· Rp.1.540/kg untuk TBS di PT Sinar Siak Dian Permai (SSDP)
· Rp.1.490/kg untuk TBS di PT Guna Usagari Pratama (GUP)
· Rp.1.440/kg untuk TBS di PT SPS
· Rp.1.490/kg untuk TBS di PT Multi Palma Sejahtera (MPS)
· Rp.1.460/kg untuk TBS di PT Berlian Inti Mekar (BIM)
· Rp.1.440/kg untuk TBS di PT Persada Agro Sawita (PAS)
Baca Juga : Pengertian Smelter Pertambangan dan Penjelasannya
Proses dan Cara Pembuatan Minyak Kelapa Sawit
Produksi minyak kelapa sawit terbilang sangat mudah. Bahkan masa produktifnya bisa mencapai 30 tahun. Oleh karena itulah minyak kelapa sawit sangat diminati dan berkembang pesat di Indonesia. Berikut adalah proses pembuatan minyak kelapa sawit.
1.Pengumpulan Buah Kelapa Sawit/TBS
Bahan baku utama dalam pengolahan minyak kelapa sawit adalah buah kelapa sawit atau disebut juga sebagai Tandan Buah Segar (TBS). Untuk menghasilkan minyak kelapa sawit berkualitas, pilihlah TBS yang telah matang.
Baca Juga : 5 Perusahaan Perminyakan Terbesar di Dunia
Mengidentifikasi TBS yang sudah matang sangat mudah. Biasanya buah kelapa sawit yang matang akan terlihat berwarna merah cerah. Selain itu, apabila ada 10-15 buah TBS yang jatuh ketanah, artinya buah yang jatuh itu sudah siap panen.

2.Proses Sterilisasi
Selanjutnya TBS yang telah dikumpulkan akan segera diangkut ke pabrik menggunakan truk. Nantinya,buah-buah tersebut akan dimasukkan ke dalam ruangan khusus untuk disterilkan .Proses steril dilakukan dengan sistem penguapan bersuhu tinggi bertekanan 2,2 –3 kg/cm.
Tujuannya untuk mematikan parasit atau enzim tertentu yang membuat TBS mudah membusuk. Selain itu,penguapan ini juga bertujuan untuk melepaskan bagian tandan serta mempermudah peremasan buah agar bisa diambil minyaknya.
Ingat, jangan buang tandan yang telah terlepas. Anda bisa menggunakan serat pada tandan kembali untuk membuat produk lain, seperti bantalan kursi mobil atau kasur. Sedangkan tandan buah yang kosong dapat dijadikan kebun untuk kebun kelapa sawit Anda.

3.Proses Pemerasan Daging Buah
Buah kelapa sawit yang telah dilepas dari tandannya dapat dioleh menjadi dua produk, yakni minyak sawitmentah/Crude Palm Oil (CPO) dan minyak inti sawit/Palm Kerner Oil(PKO). Di antara keduanya, CPO lah yang akan diproses menjadi minyak goreng sawit. Sementara PKO umumnya diolah menjadi produk kosmetik dan obat-obatan. Dalam artikel ini, kita akan berfokus pada pembuatan CPO.
CPO dihasilkan dari daging buah kelapa sawit yang ditekan atau diperas menggunakan alat pengompres khusus.Sebelum diperas, daging buah harus dipisahkan dari biji buah menggunakan tekanan uap bersuhu 80-90 derajat. Kalau buah kelapa sudah terpisah dari bijinya, selanjutnya masukkan ke dalam mesin pengompres untuk mengeluarkan minyaknya.
Hasil pemerasan tersebut akan menghasilkan minyak kasar yang masih tercampur dengan ampas dan daging buah kelapa sawit. Minyak kasar itu kemudian disimpan dalam container untuk melalui proses penyaringan guna menghilangkan sisa kotoran yang mengendap di dalam minyak sawit.

4.Proses Penyaringan Minyak Kasar
Minyak yang dihasilkan dari proses pemerasan akan melalui proses penyaringan dengan memasukkannya ke dalam mesin crude oil tank. Langkah ini bertujuan untuk memisahkan minyak dan ampas dengan menggunakan saringan pasir di dalam wadah tersebut.
Ampas yang sudah terpisahakan dikumpulkan lagi di dalam mesin depericarper untuk memperoleh kandungan minyak yang masih tersisa. Sementara minyak yang dihasilkan biasanya akan bercampur dengan air. Karena pada proses ini memerlukan bantuan air panas guna mempermudah pengolahan ampas menjadi minyak sawit.

5.Proses Pemisahan Minyak Dengan Air
Tentunya minyak yang masih tercampur dengan air harus dipisahkan supaya bisa digunakan. Proses pemisahan ini harus dilakukan sesuai dengan urutan fase serta kadar minyaknya.
Pada fase ringan, kandungan minyak, air, serta massa jenis minyak akan dikumpulkan dalam continuous setting tank. Setelah itu, minyak ini akan dibawa ke oiltank. Sementara pada fase berat, minyak, air, dan massa berat akan ditampung dalam sludge tank separator. Tujuannya untuk memisahkan kandungan minyak dengan airnya.
Kedua proses tersebut akan memberikan hasil akhir berupa minyak. Nantinya minyak itu akan diproses kembali untuk dimurnikan.

6.Proses Pemurnian Minyak
Proses pembuatan minyak kelapa sawit yang terakhir adalah pemurnian. Perlu Anda ketahui bahwa proses penyaringan belum tentu benar-benar memisahkan minyak dengan air 100 persen. Oleh sebab itu, minyak in imasih harus melalui proses pemurnian kembali.
Dalam proses pemurnian ini,minyak akan dimasukkan ke dalam vacuum dryer. Fungsinya untuk membuang kandungan air di dalam minyak hingga mencapai batas minimal. Minyak yang sudah melalui proses ini disebut sebagai minyak murni.
Untuk menghasilkan minyak yang jernih, proses penyulingan bisa dilakukan hingga dua kali. Setelah itu, minyak murni akan dimasukkan ke dalam oil storage tank untuk selanjutnya dibawa ke bagian pengemasan.

Itulah penjelasan lengkap mengenai proses pembuatan minyak kelapa sawit. Pada dasarnya, kualitas minyak kelapa sawit ditentukan dari kualitas mesin pengolahnya. Oleh sebab itu, Anda wajib merawat dan memastikan kehigienisan dari mesin-mesin pengolah minyak kelapa sawit tersebut.
Jangan ragu mengganti bagian-bagian tertentu pada mesin seperti pipa, apabila dirasa sudah tidak layak pakai. Karena hal ini akan memengaruhi kualitas minyak kelapa sawit yang dihasilkan.
Baca Juga : Jenis-Jenis Pipa dan Sambungannya
Kalau Anda mencari komponen seperti pipa, fitting, hingga valve untuk keperluan mesin pengolahan minyak sawit, langsung saja kunjungi website kami di alvindocs.com dan temukan produk yang Anda butuhkan.