2024-06-26

Pengertian Korosi, Proses, dan Cara Mencegahnya

Daftar isi

Tutup

Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa korosi dapat terjadi? Seperti yang diketahui, korosi merupakan salah satu proses yang sangat dihindari terutama pada sistem perpipaan yang memiliki banyak komponen yang terbuat dari material logam.

Kenali secara rinci hal-hal yang berkaitan dengan korosi mulai dari pengertian dan proses terjadinya korosi, penyebab dan dampaknya pada sistem perpipaan, cara mencegah dan merawat, hingga perbedaan antara korosi dan karat yang akan dikupas secara mendalam di artikel ini.

Apa Itu Korosi?

Korosi adalah sebuah proses degradasi atau kerusakan pada material logam yang terjadi akibat adanya reaksi elektrokimia dari senyawa-senyawa yang tidak diinginkan di lingkungan sekitarnya.

Korosi umumnya terjadi pada logam yang terpapar lingkungan dengan kondisi basa atau asam, tingkat kelembaban yang tinggi, dan suhu yang ekstrim secara terus menerus. Hasil dari proses korosi yang paling umum ditemui adalah besi yang berkarat.

Faktor-faktor Penyebab Korosi

Korosi disebabkan oleh reaksi kimia antara material tersebut dengan lingkungannya. Berbagai faktor lainnya juga dapat menyebabkan korosi, termasuk:

Kelembaban

Kelembaban udara atau kelembaban dalam lingkungan tempat material berada dapat mempercepat laju korosi. Air merupakan media yang penting dalam proses korosi karena memfasilitasi reaksi kimia yang terlibat.

Oksigen

Keberadaan oksigen dalam udara atau larutan adalah faktor penting dalam korosi karena oksigen bertindak sebagai agen pengoksidasi dalam reaksi kimia yang terjadi pada permukaan material, memicu proses korosi.

Tingkat Keasaman (pH)

Tingkat keasaman (pH) atau kebasaan (alkalinitas) dari larutan atau tanah tempat material berada dapat mempengaruhi laju korosi. Lingkungan asam atau basa yang ekstrem dapat meningkatkan korosi.

Kandungan Bahan Kimia

Keberadaan bahan kimia seperti garam, asam, basa, atau senyawa organik dalam lingkungan dapat mempercepat korosi. Misalnya, keberadaan garam dalam air laut dapat mempercepat korosi logam.

Suhu

Suhu lingkungan juga dapat mempengaruhi laju korosi. Suhu tinggi cenderung meningkatkan laju reaksi kimia, yang dapat mempercepat korosi.

Kontaminasi

Kontaminan seperti polutan udara, debu, atau partikel lainnya yang menempel pada permukaan material dapat mempercepat korosi dengan mengganggu lapisan pelindung atau memperkenalkan bahan-bahan korosif lainnya.

Sifat material

Sifat-sifat intrinsik dari material itu sendiri, seperti komposisi kimia, struktur kristal, dan perlakuan permukaan, juga dapat mempengaruhi tingkat korosi. Beberapa material lebih tahan terhadap korosi daripada yang lain.

Tekanan

Tekanan yang diberikan pada material, terutama logam, juga dapat mempengaruhi laju korosi. Tekanan yang tinggi dapat mempercepat proses korosi, terutama pada logam yang memiliki kekuatan mekanik yang lebih rendah.

Proses Terjadinya Korosi

Korosi pada material logam terjadi saat ion-ion yang terkandung dalam logam dilepaskan ke lingkungan sekitarnya sehingga menyebabkan material menjadi rapuh, berlubang, dan yang paling parah yaitu hancur. Proses terjadinya korosi melibatkan beberapa tahapan, yang meliputi:

Tahap Awal: Pembentukan Sel Elektrokimia

Proses korosi dimulai saat suatu logam bersinggungan dengan zat elektrolit (seperti air atau asam) kemudian membentuk sebuah sel elektrokimia. Sel ini terdiri dari sebuah elektroda positif dan negatif yang dipisahkan oleh lapisan elektrolitik.

Tahap Kedua: Oksidasi dan Reduksi

Di dalam sel elektrokimia, elektron akan bergerak dari anoda (logam yang akan teroksidasi) menuju katoda (logam yang akan direduksi). Pada proses ini, anoda akan kehilangan elektron, sedangkan katoda akan menerima elektron.

Tahap Ketiga: Pembentukan Korosi

Selanjutnya, logam yang teroksidasi membentuk ion logam positif dan melepaskan elektron ke dalam elektrolit. Elektron yang dilepaskan ini kemudian bergerak menuju katoda, sedangkan ion positif ini akan berikatan dengan molekul oksigen atau senyawa lain di lingkungan sekitar sehingga membentuk produk korosi.

Baca Juga : Stainless Steel : Definisi, Jenis, Kelebihan dan Kekurangan

Perlu diketahui bahwa proses terjadinya korosi bisa terjadi lebih cepat jika lingkungan memiliki faktor-faktor yang mendukung untuk adanya percepatan reaksi. Misalnya, adanya kandungan garam atau keasaman tinggi, juga temperatur dan kelembaban yang tinggi. Faktor-faktor tersebut dapat mempercepat proses oksidasi dan reduksi sehingga korosi terjadi lebih cepat.

Perbedaan Korosi dan Karat

Korosi dan karat adalah dua istilah yang sering bersinggungan dan digunakan secara luas dalam konteks kerusakan pada material logam. Keduanya merupakan penyebab disintegrasi material yang berkaitan erat. Namun, yang perlu diketahui adalah karat merupakan bagian dari korosi. Lalu, bagaimana cara membedakannya?

Korosi adalah istilah yang lebih umum dan merujuk pada kerusakan material logam akibat reaksi kimia dengan lingkungan sekitarnya, di berbagai macam material, logam maupun non-logam. Korosi dapat menghasilkan korosi yang berbeda-beda, tergantung pada jenis logam dan lingkungannya serta dapat menyebabkan kerusakan yang lebih parah pada material logam, seperti berlubang, pecah, atau hancur.

Baca Juga : Mengenal Carbon Steel (Baja Karbon) dan Penggunaannya

Sementara itu, karat khusus merujuk pada korosi yang terjadi pada material besi yang terjadi ketika besi bereaksi dengan oksigen dan air, menghasilkan senyawa besi yaitu oksida hidrat yang berwarna coklat kekuningan. Karat terlihat sebagai lapisan tipis yang menempel pada permukaan besi.

Jadi, sederhananya, karat adalah salah satu hasil dari korosi pada besi. Sementara korosi merujuk pada berbagai jenis kerusakan pada material logam yang dapat terjadi pada berbagai jenis logam dan paduan logam, seperti alumunium, tembaga, baja tahan karat, dan lain-lain.

Korosi pada Logam

Korosi dapat merusak struktur bangunan, kendaraan, peralatan industri, dan berbagai macam material logam lainnya, terutama komponen-komponen yang menggunakan material logam. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui secara rinci tentang penyebab dan dampak, serta solusi dan cara mencegah korosi pada permukaan logam. Selain itu, ketahui juga cara merawat komponen agar terhindar dari korosi dan masa pakainya lebih panjang.

Dampak dari Munculnya Korosi

Munculnya korosi dapat memiliki berbagai dampak yang merugikan, baik secara ekonomi maupun terhadap keamanan dan keandalan berbagai infrastruktur dan peralatan. Dari segi ekonomi, korosi dapat menyebabkan kerugian yang signifikan melalui biaya perbaikan, penggantian, dan pemeliharaan peralatan yang terkena korosi. 

Dalam beberapa kasus, korosi dapat menyebabkan tumpahan bahan berbahaya ke lingkungan, terutama jika terjadi kebocoran pada pipa atau tangki yang mengandung bahan kimia beracun atau berbahaya. Hal ini dapat menyebabkan pencemaran tanah, air, dan udara.

Kemudian, yang paling jelas terlihat yaitu jika korosi pada peralatan dan mesin produksi dapat menyebabkan pencemaran produk, kerusakan produk, atau penurunan kualitas produk, yang pada akhirnya dapat merugikan  perusahaan dan mengurangi kepuasan pelanggan.

Sebagai contoh, timbulnya korosi pada komponen perpipaan juga dapat memiliki dampak yang serius, di antaranya:

  1. Kebocoran pipa. Korosi dapat merusak struktur material pipa, sehingga pipa menjadi rapuh dan mudah pecah. Hal ini dapat menyebabkan kebocoran pipa yang dapat merusak lingkungan sekitar dan membahayakan keselamatan.
  2. Kerusakan peralatan. Korosi juga dapat merusak peralatan yang terhubung dengan sistem perpipaan, seperti pipa, valve, flange, atau komponen lainnya. Kerusakan pada peralatan dapat mengganggu operasi sistem perpipaan secara keseluruhan dan mengharuskan adanya perbaikan yang biaya tinggi.
  3. Kontaminasi air atau bahan yang diangkut akibat dari pengikisan pada material pipa merusak lapisan pelindung yang mencegah kontaminasi air atau bahan yang diangkut. Hal ini dapat menyebabkan kontaminasi dan bahkan membahayakan kesehatan jika air atau bahan yang diangkut terkontaminasi.
  4. Dampak lingkungan. Akibat dari kebocoran yang timbul karena korosi dapat menyebabkan kebocoran yang merusak lingkungan sekitar, termasuk tanah, air, dan udara. Hal ini dapat memicu dampak lingkungan yang serius dan berkelanjutan.

Cara Mencegah dan Merawat

Dampak dari korosi yang telah dijabarkan di atas tentu sangat berbahaya dan merugikan bagi industri yang memiliki sistem perpipaan yang kompleks. Beberapa cara pencegahan dan perawatan yang tepat dapat dilakukan untuk menghambat terjadinya korosi pada sistem perpipaan, antara lain:

Memilih Material yang Tahan Korosi

Pilihlah material pipa yang memiliki ketahanan yang baik terhadap korosi. Misalnya, pipa yang dilapisi dengan lapisan zat pelindung seperti galvanis, atau pipa yang terbuat dari material tahan korosi seperti stainless steel.

Aplikasikan Lapisan Pelindung atau Coating

Hal ini dapat membantu melindungi pipa dari korosi. Beberapa jenis lapisan pelindung yang umum digunakan adalah cat anti-korosi, epoxy, dan polimer.

Inspeksi dan Pemeliharaan Rutin

Lakukan inspeksi dan pemeliharaan rutin pada sistem perpipaan untuk mengidentifikasi tanda-tanda korosi pada pipa agar tindakan pencegahan dapat dilakukan sedini mungkin. Inspeksi dan pemeliharaan rutin juga dapat membantu memperpanjang umur sistem perpipaan.

Pengelolaan Lingkungan

Lingkungan yang kering dan bersih dapat membantu mencegah terjadinya korosi pada sistem perpipaan. Jangan biarkan pipa terkena air atau bahan kimia yang berbahaya yang dapat memicu korosi.

Rutin Kontrol Kelembaban

Pastikan bahwa sistem perpipaan tidak terkena kelembaban yang berlebihan. Sebab, kondisi yang lembab dapat mempercepat terjadinya korosi pada pipa.

Dengan melakukan pencegahan dan perawatan yang tepat, maka dapat mencegah terjadinya korosi pada sistem perpipaan. Hal ini dapat membantu memperpanjang umur sistem perpipaan dan mengurangi biaya perbaikan dan penggantian.

Baca Juga : Harga Pipa Besi dan Pipa Galvanis 2023

Demikian informasi lengkap mengenai korosi terutama dalam sistem perpipaan. Pastikan komponen perpipaan Anda terhindar dari korosi dengan memilih produk-produk terbaik yang tersedia di Alvindo Catur Sentosa. Hubungi admin sales ACS sebelum melakukan pembelian untuk berkonsultasi dan mendapatkan penawaran terbaik bagi sistem perpipaan Anda.

Penulis

Om Vin
Om Vin adalah full-time in-house engineer ACS dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri pipa fitting dan sangat gemar dengan tantangan.

Share

  • Facebook
  • Tweet
  • Whatsapp
  • LinkedIn

Artikel lainnya

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
26
.
07
.
24

Perhatikan Kriteria Ini dalam Memilih Bibit Sawit Unggul. Apa Saja?

Bibit sawit unggul akan menentukan produktivitas dan kualitas hasil panen. Tidak hanya mampu menghasilkan buah dengan kuantitas yang lebih banyak, bibit yang berkualitas juga memberikan kualitas produk yang lebih baik.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
22
.
07
.
24

ASTM A53: Standar dan Aplikasi Pipa Baja dalam Industri

Pipa baja ASTM A53 menjadi pilihan yang solid dan serbaguna untuk berbagai aplikasi industri, menawarkan kombinasi kekuatan, fleksibilitas, dan efisiensi biaya yang ideal untuk kebutuhan konstruksi dan perpipaan.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
22
.
07
.
24

American Standard Testing and Material (ASTM) Pedoman untuk Industri dan Manufaktur Global

Dengan lebih dari 12.000 standar aktif, ASTM menjadi pedoman yang membantu produsen, engineer, dan konsumen untuk yakin akan spesifikasi teknis yang diakui secara luas.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
22
.
07
.
24

Segala Hal yang Perlu Anda Tahu tentang Minyak Goreng Kelapa Sawit

Untuk mendapatkan minyak goreng sawit yang kita gunakan sehari-hari memerlukan proses pemurnian dengan serangkaian langkah yang kompleks dan teliti, sehingga minyak yang dihasilkan berkualitas tinggi. Apa saja prosesnya?

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
22
.
07
.
24

Apa Itu CPO dan Proses Pembuatannya

Pengertian lengkap mengenai apa itu CPO dan bagaimana proses pembuatan CPO mulai dari pemanenan kelapa sawit.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
22
.
07
.
24

Pengertian PKO (Palm Kernel Oil) dan Produk Turunannya

Melalui serangkaian tahapan yang teliti, mulai dari pemanenan hingga pemurnian, proses pengolahan minyak inti sawit (PKO) memastikan bahwa minyak yang dihasilkan memiliki kualitas tinggi dan siap untuk digunakan dalam berbagai aplikasi industri.