Perbedaan Mur dan Baut yang Harus Diketahui

2024-04-01

Daftar isi

Tutup

Keberadaan setiap komponen sangat penting untuk menentukan kelancaran operasi sistem perpipaan. Begitu halnya dengan komponen berukuran kecil seperti mur dan baut yang sangat umum digunakan dalam konstruksi sistem perpipaan.

Baca Juga: Jenis Jenis Sambungan Pipa

Meskipun digunakan secara bergantian dan memiliki fungsi yang hampir mirip, terdapat perbedaan penting di antara keduanya dari segi bentuk, fungsi, dan cara keduanya digunakan dalam sistem perpipaan. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara mur dan baut dan bagaimana masing-masing digunakan dalam konstruksi sistem perpipaan.

Pengertian Mur

Nama lain dari mur adalah nut yang merupakan padanan bahasa Inggris. Pada dasarnya mur adalah pasangan dari baut dengan visual yang umumnya berbentuk segi enam (heksagonal) dilengkapi dengan lubang dan dalamnya terdapat ulir. Fungsi utama mur adalah untuk mengencangkan komponen yang ingin disambungkan bersamaan dengan baut.

Pengertian Baut

Dalam bahasa Inggris, baut disebut dengan bolt. Benda ini memiliki dua bagian utama yaitu kepala yang identik dengan bentuk hexagonal atau bulat berfungsi untuk memudahkan pemasangan dengan menggunakan obeng atau perkakas lain, serta batang yang berulir dan tumpul. Batang berulir ini lah yang dimasukkan ke dalam mur untuk dikencangkan.

Cara kerja baut yaitu saat ulir dimasukkan ke dalam lubang mur, baut akan menekan komponen yang dihubungkan secara rapat, sehingga mencegah komponen tersebut terlepas dari posisi awalnya.

Baca Juga: Apa itu Elbow pada Sistem Pipa?

Ketika dua komponen lainnya hendak disambungkan, mur akan mengikat dan menahan komponen agar tidak terlepas dan menimbulkan celah. Untuk melakukan penyambungan, bagian ulir pada mur akan diselaraskan dengan bagian ulir pada baut. Pada saat disambungkan, mur harus stabil agar sambungan bisa terpasang sempurna dan menghasilkan sambungan yang erat dan tidak mudah terlepas.

Baca Juga: Mengenal Perbedaan Pipa Welded dan Pipa Seamless

Material untuk Mur dan Baut

Material yang umum digunakan untuk pembuatan mur dan baut bervariasi tergantung pada kebutuhan aplikasi dan lingkungan kerja. Bahan yang sering digunakan yaitu carbon steel, alloy steel, stainless steel, bahkan logam non-ferrous seperti aluminium atau kuningan. 

Selain itu, pemilihan material bergantung pada faktor seperti kekuatan yang dibutuhkan, ketahanan terhadap korosi, suhu, dan biaya. Misalnya, carbon steel sering digunakan untuk keperluan umum karena kekuatan dan daya tahan korosinya yang baik, sementara stainless steel lebih cocok untuk lingkungan yang rentan terhadap korosi seperti lingkungan maritim atau kimia. Sementara itu, material non-ferrous seperti aluminium atau kuningan dapat digunakan di lingkungan di mana kekuatan tidak terlalu diperlukan, tetapi ketahanan terhadap korosi sangat penting.

Perbedaan antara Mur dan Baut

1. Bentuk dan Ukuran

Perbedaan yang cukup mencolok antara mur dan baut terletak pada bentuk dan ukurannya. Baut lebih mudah dikenali karena mempunyai dua bagian yaitu kepala bulat atau hexagonal dan batang yang berulir. Jadi, secara keseluruhan baut memiliki ukuran yang lebih panjang daripada ukuran mur.

2. Letak Ulir

Mur dan baut sama-sama memiliki ulir yang berfungsi menyatukan keduanya. Namun, terlihat jelas bahwa ulir pada mur terletak di bagian dalam. Sedangkan pada baut ulir yang berada di luar tepatnya di bagian batang, bukan di kepala.

3. Panjang Ulir

Panjang ulir yang ada pada mur dan baut juga membuat keduanya mudah untuk diidentifikasi. Ulir yang ada pada mur bergantung pada panjang lubang mur itu sendiri. Sementara pada baut, memiliki panjang yang lebih bervariasi.

4. Diameter

Diameter pada mur dan baut sangat berpengaruh bagi keduanya. Diameter ulir pada batang baut harus lebih kecil yaitu selisih 1 mm atau 2 mm dibandingkan dengan lubang mur. Hal ini bertujuan agar baut batang baut dapat dengan mudah dipasangkan ke dalam lubang mur.

Baca Juga: Pahami Perbedaan Buttweld Fitting dan Forged Fitting

Cara Merawat Sambungan Mur dan Baut

Merawat mur dan baut khususnya pada sistem perpipaan merupakan hal yang penting untuk memastikan keamanan dan kelancaran kinerja sistem perpipaan. Berikut adalah beberapa cara untuk merawat mur dan baut agar tahan lama:

1. Bersihkan Mur dan Baut secara Teratur

Mur dan baut sering terkena debu, kotoran, atau kerak yang menempel akibat dari proses operasi atau paparan lingkungan. Keduanya dapat dibersihkan menggunakan sikat atau lap kain yang sudah direndam dalam cairan pembersih.

2. Mengganti Mur dan Baut yang Rusak

Kerusakan biasanya dipicu oleh dari korosi atau keausan yang dapat menyebabkan kebocoran dan bahkan kegagalan pada komponen. Jika terdapat kerusakan, segera ganti dengan yang baru dan sesuai dengan ukuran dan spesifikasi yang dibutuhkan.

3. Memastikan bahwa Mur dan Baut Dikencangkan dengan Baik

Jika tidak terkencang dengan cukup kuat, dapat menyebabkan kebocoran. Namun, jika terlalu kencang, dapat merusak mur dan baut serta mempengaruhi kinerja dari sistem perpipaan secara keseluruhan. Gunakan alat kunci pas yang sesuai dan pastikan untuk tidak terlalu menekan mur dan baut terlalu kuat.

Baca Juga: Tabel Nominal Ukuran Pipa dan Schedule Pipa

Demikian penjelasan tentang perbedaan mur dan baut. Keduanya saling terkait satu sama lain dalam menjaga sambungan yang rapat.Dengan merawat mur dan baut dengan baik, Anda dapat memastikan kinerja dan keamanan sistem perpipaan serta memperpanjang umur dari mur dan baut tersebut.

Penulis

Om Vin
Om Vin adalah full-time in-house engineer ACS dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri pipa fitting dan sangat gemar dengan tantangan.

Share

  • Facebook
  • Tweet
  • Whatsapp
  • LinkedIn

Artikel lainnya

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
03
.
09
.
24

Mengapa Pipe Insulation Penting untuk Efisiensi Energi dalam Sistem Perpipaan?

Pipe insulation atau insulasi pipa memiliki peran yang signifikan dalam menjaga efisiensi energi, mencegah kerusakan pipa akibat perubahan suhu yang drastis, dan meningkatkan keberlangsungan operasional sistem.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
02
.
08
.
24

Tekanan Hidrostatis: Pemahaman Dasar dan Aplikasinya dalam Kehidupan Sehari-Hari hingga Industri

Memahami dan menerapkan konsep tekanan hidrostatis dalam berbagai aktivitas sehari-hari maupun proses industri dapat membantu proses yang dijalankan lebih efisien dan aman. Khususnya untuk penerapan teknologi lebih lanjut.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
02
.
08
.
24

Drainase Tertutup, Sistem yang Mengatasi Genangan Air

Sistem drainase tertutup menawarkan berbagai manfaat penting yang mendukung pengelolaan air secara efektif dan berkelanjutan. Penerapan sistem drainase tertutup yang baik tidak hanya memerlukan desain yang cermat, tetapi juga pemeliharaan rutin untuk memastikan bahwa sistem berfungsi dengan optimal.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
02
.
08
.
24

Pentingnya Mengatasi Masalah Drainase di Perkotaan dan Strateginya

Dengan mengadopsi konsep dasar, praktik terbaik, dan strategi penanggulangan masalah ini, kota-kota dapat membangun sistem drainase yang efektif dan berkelanjutan.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
01
.
08
.
24

Pengertian Drainase : Sistem yang Efektif untuk Mengatasi Masalah Genangan

Sistem drainase yang efektif adalah kunci untuk menjaga lingkungan yang aman, bersih, dan nyaman. Dengan memahami berbagai jenis sistem drainase, serta mempertimbangkan berbagai faktor dalam perancangannya, Anda dapat mengatasi masalah aliran air secara optimal.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
30
.
07
.
24

Langkah-langkah Efektif Menanam Kelapa Sawit, Apa Saja yang Perlu Diperhatikan?

Menanam sawit yang memerlukan persiapan yang matang dan peralatan yang tidak sedikit, termasuk dalam hal sistem irigasi dan drainase yang membutuhkan pipa khusus untuk memastikan bahwa tanaman sawit mendapatkan suplai air yang optimal.