Mengenal Pigging Pipa dan Kapan Harus Dilakukan

2023-11-20

Daftar isi

Tutup

Pipa telah dikenal sebagai salah satu metode paling efisien untuk mengangkut cairan dan gas ke fasilitas pengolahan hingga tempat penyimpanan dengan aman. Bagi industri seperti minyak dan gas yang memiliki sistem perpipaan, pemeliharaan berkelanjutan maupun pemantauan berkala perlu dillakukan secara rutin untuk memastikan bahwa jaringan pipa bekerja secara optimal. Pemeliharaan yang dapat dilakukan salah satunya dengan cara pigging.

Baca Juga : Ingin Menjadi Piping Engineer? Ini Tugas dan Skill yang Dibutuhkan

Pigging adalah suatu teknik pemeliharaan yang dikenal efektif dapat menjaga kualitas dan keamanan sistem pipa tersebut. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan tentang apa itu pipeline pigging, bagaimana prosesnya berlangsung, dan mengapa hal ini sangat penting dalam dunia industri minyak dan gas. Mari mulai dengan memahami apa itu definisi dan bagaimana mereka membantu sistem perpipaan tetap berfungsi dengan baik.

Apa itu Pigging Pipa?

Pigging adalah sebuah metode yang diterapkan khususnya untuk maintenance atau pemeliharaan pada pipa, biasanya berupa pembersihan bagian dalam. Kegiatan ini dapat dilakukan pada baru maupun pipa yang sudah ada.

Selain melakukan maintenance berupa pembersihan, pigging juga dapat dilengkapi dengan sensor yang dapat membantu pemantauan atau inspeksi secara berkala dan mendeteksi kerusakan, korosi, atau perubahan kondisi pipa, terutama di bagian dalam.

Baca Juga : Pahami Prosedur Mendesain Jalur Pipa yang Tepat

Belum diketahui pasti mengapa dinamakan "pig". Namun, melansir wermac.org, beberapa sumber menyebutkan istilah ini datang karena saat dibuka, alat tersebut akan terlihat berlumpur, atau terletak di atas tumpukan lumpur, sama seperti yang biasa dilakukan oleh hewan babi. Sementara menurut dexon-technology.com, kata "pig" mengacu pada penggunaan peralatan/mesin pigging, khususnya Pipeline Integrity Gauges (disingkat PIG) yang melakukan proses pembersihan tersebut.

Mengapa Pigging Diperlukan?

Seringkali di bagian dalam pipa muncul proses sedimentasi, korosi, abrasi yang dipengaruhi oleh zat-zat yang terkandung di dalam media yang melewati pipa. Misalnya, zat kimia biasanya mengandung acid (basa) yang tinggi, sehingga dapat menyebabkan pengikisan di dalam pipa.

Sementara itu, untuk media air, seiring berjalannya waktu akan menyebabkan terjadinya proses korosi, yang juga memicu sedimentasi atau pengendapan di dalam pipa. Jika dibiarkan, tentu saja hal-hal tersebut akan mengganggu kinerja pipa menuju storage stand. Oleh karena itu, proses pigging diperlukan untuk membersihkan dan memperbaiki kondisi internal pipa.

Baca Juga : Jenis-Jenis Percabangan dan Sambungan Pipa Olet Fitting

Kegiatan pigging pipeline biasanya dilakukan di proses produksi yang menggunakan pipa dengan diameter besar. Perusahaan jenis ini biasanya secara otomatis akan merencanakan anggaran lebih untuk maintenance, baik untuk eksternal maupun internal pipa. Eksternal pipa biasanya akan dilakukan maintenance dengan teknisi atau piping inspector. Sedangkan di bagian internal atau dalam pipa menggunakan proses pigging. Pigging bisa dilakukan oleh teknisi dari perusahaan atau instansi eksternal yang menyediakan jasa pigging pipeline.

Pengaplikasian Pigging Pipeline

Pigging biasanya dilakukan di industri segmen industri oil dan gas, water treatment, kimia, dan minyak sawit. Sementara itu, untuk pipa yang akan di-maintenance dengan metode pigging biasanya pipa yang terbuat dari material stainless steel, carbon steel, atau cast iron dengan diameter 8 inch ke atas.

Proses Pigging Pipa

Alat pigging sendiri berbentuk panjang dengan 3 komponen utama; kampas yang terbuat dari material asbes yang keras seperti kampas rem, busa atau rubber untuk membersihkan, serta batang/selongsong tempat komponen lainnya dirakit.

Nantinya, pigging akan bekerja saat dimasukan dari launcher busa atau rubber yang ada di bagian tengah yang akan membersihkan pipa. Setelah selesai, pigging akan keluar dari gate blind flange beserta hasil kotoran yang berhasil dibersihkan.

Baca Juga : Mengenal Rubber Gasket Serta Keuntungannya

Alat ini bisa dioperasikan secara otomatis menggunakan remote, atau secara manual dengan cara didorong menggunakan pipa. Selain itu, alat pigging bersifat portable dan perakitannya tidak terlalu sulit. Hanya saja, proses pembukaan blind flange yang akan sedikit memakan waktu untuk membuka mur dan baut.

Kapan dan Dimana Pigging Pipeline Dilakukan?

Pigging pipeline dilakukan ketika aliran pada pipa dirasa terganggu, sehingga menyebabkan tujuan aliran tidak tercapai. Selain itu, adanya vibrasi dan flow turbulence, juga menandakan bahwa pipa butuh maintenance, salah satunya dengan pipeline pigging.

Setelah pigging dilaksanakan, petugas harus memberikan laporan analisa hasil pigging tersebut. Jika terdapat kerusakan yang tidak bisa ditoleransi yang ada di internal pipa, maka perlu dilakukan replacement atau pergantian pipa.

Baca Juga : Jenis Jenis Sambungan Pipa

Saat pembersihan, alat pigging nantinya akan dimasukkan lewat launcher, kemudian keluar melalui gate blind flange, atau hole. Perlu diperhatikan bahwa jika ada jarak (gap) antara yang terlalu jauh antara alat dengan permukaan pipa, maka jarak tersebut harus dikalibrasi sesuai dengan standar ukuran agar dapat disesuaikan dan proses pigging berjalan efektifitas pigging. Sebab, jika jarak terlalu jauh, alat pigging tidak akan maksimal dalam mengangkat kerak, kotoran, atau sedimentasi yang ada di dalam pipa.

Baca Juga : Tabel Nominal Ukuran Pipa dan Schedule Pipa

Dengan mengetahui lebih jauh tentang proses pigging pipeline, sekali lagi kita tahu bahwa sistem perpipaan merupakan sebuah jaringan yang sangat kompleks dan dinamis. Diperlukan banyak komponen dan pelaksanaan prosedur agar dapat menghasilkan proses produksi yang diinginkan secara maksimal.

Jadi, pigging pipeline bukan hanya metode rutin untuk membersihkan dan pemelihara pipa, tetapi juga untuk menjaga integrasi dan meningkatkan efisiensi operasional.

Penulis

Om Vin
Om Vin adalah full-time in-house engineer ACS dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri pipa fitting dan sangat gemar dengan tantangan.

Share

  • Facebook
  • Tweet
  • Whatsapp
  • LinkedIn

Artikel lainnya

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
11
.
10
.
25

Flow Meter : Pengertian, Jenis, dan Fungsinya dalam Sistem Pipa Industri

Pelajari pengertian, jenis, dan cara memilih flow meter yang tepat untuk fluida cair, gas, atau slurry. Lengkap dengan tips instalasi dan perawatan.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
10
.
10
.
25

Mengenal Tanki Bahan Bakar (Fuel Tank) Fungsi, dan Pengaplikasiannya

Fuel tank: bukan sekadar wadah, tapi komponen vital yang menyimpan, melindungi, dan menyalurkan energi secara aman dan efisien.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
10
.
10
.
25

Victaulic Coupling: Jenis, Fungsi, dan Tips Memilih Sambungan Pipa Mekanis

Pemilihan Victaulic Coupling tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Setiap kebutuhan instalasi memiliki karakteristik yang berbeda dan harus dipertimbangkan agar hasilnya optimal.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
30
.
09
.
25

Rigid Joint vs Flexible Joint: Mana yang Cocok untuk Sistem Fire Protection?

Rigid joint menjaga pipa tetap kaku & stabil, sementara flexible joint meredam getaran. Keduanya vital di fire protection sesuai standar UL/FM.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
30
.
09
.
25

Apa Itu Victaulic Rigid dan Flexible Coupling? Keuntungan Sistem Mekanis Tanpa Las

Victaulic coupling hadir dengan desain grooved-end tanpa las. Lebih cepat, aman, fleksibel & efisien untuk HVAC, proteksi kebakaran & migas.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
23
.
09
.
25

Kelebihan Subsea Ball Valve untuk Aplikasi Bawah Laut

Subsea ball valve dirancang tahan tekanan ekstrem & korosi laut. Penting bagi migas lepas pantai untuk keamanan, efisiensi & umur pakai panjang.