Ketika membicarakan sistem perpipaan, akan erat kaitannya dengan sambungan yang digunakan untuk perpipaan. Karena pipa tidak dapat berdiri sendiri dan membutuhkan sambungan untuk mendukung sistem agar dapat bekerja dengan optimal.
Instalasi perpipaan adalah salah satu faktor yang krusial dalam proses industri. Instalasi pipa yang bagus dapat menjamin suplai aliran yang lancar untuk proses produksi. Tapi bukan hanya pipa yang berkualitas, kamu juga perlu memastikan bahwa kamu menggunakan jenis sambungan pipa yang tepat.
Jenis Sambungan Pipa
Dengan memilih jenis sambungan yang tepat, Kamu bisa membangun sistem instalasi pipa yang rapi dan mampu menjalankan fungsinya dengan baik. Ada banyak jenis sambungan pipa yang dapat kamu temukan di pasaran. Dari sekian banyak, berikut ini adalah beberapa tipe Fitting yang paling sering digunakan untuk proses instalasi perpipaan secara umum:
Socket
Jenis sambungan pipa yang pertama adalah socket. Kegunaannya adalah untuk menyambungkan dua pipa yang berukuran sama. Sambungan socket bisa kamu jumpai dalam dua jenis, yakni socket polos dan socket drat. Perbedaan mencolok antara keduanya dapat ditemukan pada keberadaan ulir di bagian ujung sambungan.
Selanjutnya, socket drat terbagi kembali menjadi beberapa jenis. kamu dapat menemukan socket drat yang mempunyai ulir di bagian luar kedua ataupun bagian dalam ujungnya. Selain itu, ada pula socket drat yang disebut dengan valve socket, dengan salah satu ujung memiliki ulir pada bagian luar. Socket biasanya digunakan untuk menyambung pipa, tujuannya untuk memperpanjang pipa dengan menyambung lurus satu pipa dengan pipa yang lain. Jenis aksesoris ini biasanya digunakan untuk dua jenis pipa dengan diameter yang sama, dengan ulir yang berada dibagian dalam. socket dapat dibagi menjadi beberapa jenis lagi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan customer mulai dari socket drat luar, socket drat dalam dan masih banyak lagi.
Elbow
sambungan yang selanjutnya disebut dengan elbow. Ciri khas sambungan ini adalah bentuknya yang seperti huruf L. Pemakaiannya digunakan ketika ingin menyambung pipa dengan disertai siku. kamu dapat menemukan sambungan elbow yang memiliki sudut 90 derajat dan 45 derajat. berbeda dengan socket, aksesoris ini berfungsi untuk membelokkan aliran dengan ulir dibagian dalam. elbow pun juga memiliki banyak sekali jenis mulai dari Elbow dengan dimensi derajat yang berbeda, elbow 90derajat, elbow 45 derajat, bahkan juga di kombinasikan dengan elbow dengan drat luar atau drat dalam, semuanya tergantung jenis pipa dan kebutuhan customer

Baca Juga : Apa itu Elbow Pada Sistem Perpipaan
Reducer/Increaser
Kalau socket berguna untuk menyambung dua pipa berukuran sama, lain halnya dengan reducer/increaser. Fungsinya mirip, hanya saja sambungan ini digunakan untuk menghubungkan dua pipa dengan ukuran berbeda. Sebagai tambahan, ada pula reducer/increaser elbow yang dapat dipakai untuk menyambung pipa berukuran beda dan sekaligus membelokkannya. reducer biasanya digunakan untuk menyambung dua pipa dengan diameter berbeda. Reducer sendiri terbagi menjadi dua tipa, yakni Reducer Elbow yang fungsinya membelokkan aliran dan Reducer Socket yang fungsinya memperpanjang pipa, dengan sambungan pipa lurus.

Baca Juga : Perbedaan Eccentric dan Concentric Reducer
Tee
Kalau ingin membagi aliran air menjadi dua saluran, jenis sambungan yang bisa kamu pakai adalah tee stuck. Sambungan ini punya ciri khas pada bentuknya yang sangat mirip dengan huruf T. kamu dapat menemukan tee stuck yang berguna untuk menyambung pipa dengan ukuran sama ataupun berbeda. Selain itu, ada pula pilihan tee stuck yang dilengkapi dengan ulir di bagian dalam. selain membelokkan, aksesoris pipa juga dapat bekerja dengan membagi aliran menjadi dua arah. Seperti namanya “T” bentuk aliran yang dihasilkan berawal dari pipa lurus yang dibelokkan ke kiri dan ke kanan. Tee pada umumnya berbentuk T namun ada beberapa kasus Tee dapat berbentuk Y, banyak orang yang menyebutnya Y-Branch, begitu juga dengan T dengan ujung yang ciut / mengecil sering disebut Tee With Reducer, dimana ujung kanan-kiri sama namun bagian tengah Tee menciut / mengecil.

Cap
Cap, Plug, Clean Out, banyak istilah untuk menggambarkan Fitting ini, namun fungsi mereka sama yaitu menutup saluran pipa pada ujung pipa yang tidak dihubungkan lagi, kebanyakan para kontraktor memilih untuk menutup ujung pipa dengan kran air, sehingga ujung pipa dapat digunakan dan bermanfaat, namun ada suatu waktu harus ditutup maka cap, plug dan clean out inilah jawabannya, Cap adalah penutup yang lebih simpel dari yang lain, menutup rapat dan permanen tidak dapat di buka kembali, Plug adalah penutup yang sangat rapat dengan sistem ulir/drat, clean out adalah penutup yang dapat ditutup dan dibuka kembali sesuka hati.

Metode Menyambungkan Pipa
Terdapat berbagai macam cara untuk menyambungkan pipa, yang paling simpel adalah dengan menggunakan metode pengelasan pada sisi luar pipa. Tetapi pada sektor industri, terdapat metode lain yang yang dapat digunakan tergantung dengan kebutuhan dari produksi. Adapun beberapa jenis sambungan pipa adalah :
1. Sambungan Las (Butt Weld Joint)
But Weld Joint. Simpel nya ini merupakan metode pengelasan yang diaplikasikan pada pipa dan sering kali digunakan pada hampir seluruh industri karena memiliki ketahanan yang kokoh, tetapi disisi lain kelemahannya ialah, jenis sambungan akan mempengaruhi aliran fluida di dalam pipa. Karena bekas las yang berada di dalam pipa, tidak dapat dibersihkan. Disamping itu, sebelum pipa disambung dengan metode las, akan membutuhkan persiapan seperti membentuk groove terlebih dahulu
.webp)
Baca Juga : Perbedaan Ball Valve, Gate Valve dan Globe Valve
2. Sambungan Soket (Socket Weld Pipe Joint)
Sok, Sock atau Socket adalah jenis sambungan pipa yang sering digunakan untuk menyambungkan batang pipa yang kurang atau yang terpotong. Sebenarnya cara menyambungkannya cukup mudah dan bervariasi, yaitu cukup dengan memasangkan pipa pada socket dan selesai. Atau jika dirasa kurang pas/kuat maka dapat menggunakan lem pada bagian sisi pipa dan tunggu hingga mengering. Tetapi kelemahan dari sambungan Socket adalah akan menimbulkan celah yang bisa menjadi potensi korosi jadi untuk pengunaan pipa yang korosif tidak dapat memanfaatkan sambungan jenis ini.
.webp)
3. Sambungan Ulir (Screwed Pipe Joint)
Screwed Pipe Joint adalah penyambungan dengan menggunakan ulir atau baut sebagai perekat antar-pipa. Untuk melakukan metode ini, kedua ujung pipa disambung dulu dengan fitting berulir, baru kemudian fitting disambungkan dengan cara diputar mengikuti ulir tersebut.
Selain ulir, mechanical joint juga dapat dilakukan dengan menggunakan baut yang dikombinasikan dengan fitting flange adaptor/stub end. Penyambungan ini biasa dilakukan untuk dua pipa yang berbeda material, misal antara pipa plastik dan pipa logam.
.webp)
4. Sambungan Flange (Flanged Pipe Joint)
Flange merupakan komponen untuk menyambungkan 2 pipa menjadi satu. Flange biasanya digunakan jika dibutuhkan opsi pada pipa untuk mengubah jalur maupun jenis pipa yang digunakan hingga dapat dilepas-pasang. biasanya digunakan untuk menyambung pipa ke pipa dengan alat bantu baut untuk pengikatnya dan gasket untuk mencegah kebocoran. Dengan menggunakan flange, pengerjaan akan menjadi lebih cepat dan efektif. Tetapi kekurangan dari penggunaan flange yaitu persentase kebocoran yang akan timbul semakin besar dibandingkan dengan sambungan dengan sistem welding (las)
.webp)
Baca juga : Apa itu Flange dan Jenisnya
5. Sambungan Spigot (Spigot Socket Pipe Joint)
Simpelnya sambungan Spigot adalah menyambungkan 2 pipa menjadi satu seperti halnya menggunakan socket, yaitu memasukkan satu pipa ke pipa lainnya. Jenis sambungan ini sering kali digunakan pada konstruksi galian untuk mengalirkan air seperti yang biasa kamu temui di pinggir jalan. Jenis sambungan ini memiliki daya tahan yang kokoh pada bagian luar, tetapi kelemahannya adalah tidak bisa menahan pressure yang tinggi.
.webp)
6. Sambungan Buttress End (Buttress End Pipe Joint)
Sambungan buttress end biasanya digunakan untuk pipa non metal dengan memanfaatkan flange, tanpa ada teknik pengelasan. Biasanya buttress end yang menggunakan pipa non metal dimaksudkan untuk menahan sifat korosif dari fluida di dalamnya. Jadi ketika ada pipa non metal dengan sambungan ini, bisa dipastikan fluida yang ada di dalamnya sangat korosif.
.webp)
Itulah penjelasan lengkap mengenai sambungan pada sistem perpipaan, jika kamu mau tau lebih jauh mengenai Sistem perpipaan, maka silahkan tanya kepada Engineer, atau jika sudah menentukan tipe sambungan apa yang mau kalian gunakan, silahkan kunjungi page product kami di alvindo-kategori-produk.