Sejarah dan Teori Dasar Sistem Perpipaan

2022-09-06

Daftar isi

Tutup

Sejarah Sistem Perpipaan

Apa itu pipa? untuk apa pipa ini, darimana asalnya? Semua orang pastinya telah mengenal pipa. Sebuah benda berbentuk silinder yang digunakan untuk mengalirkan aliran fluida. Bidang piping seperti halnya arteri dan vena dalam pembuluh darah manusia yang mengalirkan darah dari organ satu ke yang lainnya. Apabila tidak ada aliran, artinya tidak ada kehidupan. Seperti itulah piping, sistem ini memegang peranan penting dalam sebuah plant produksi. Artikel berikut akan membahas mengenai sejarah dan teori dasar sistem perpipaan. Sistem perpipaan yang kita kenal sekarang adalah perkembangan dari sejarah dan teknologi yang telah ada dari zaman dulu dimana segala hal mengenai penemuan manusia belum semaju saat ini. Berikut uraiannya.

Menurut sejarah, piping pertama kali digunakan 3000 tahun sebelum masehi oleh masyarakat china untuk mengalirkan air ke pertanian mereka. Dalam penelitian arkeologis, pipa dengan flange ditemukan sekitar tahun 2700 sebelum masehi. Uniknya, antar pipa dahulu sudah disambung dengan aspal seperti sebuah flange.

Baca juga Penjelasan Sistem Perpipaan pada Oil dan Gas

Apakah Anda pernah mendengar cerita tentang Pablo and Burno? Dimana mereka ditugaskan untuk mengalirkan air ke desanya. Kemudian Pablo lebih cerdas karena menggunakan pipa daripada burno yang mengangkut dengan ember untuk memenuhi pasokan air di desanya. Memang pablo membutuhkan waktu lebih lama dalam pembuatannya, namun lebih efektif pada akhirnya.

Istilah Sistem Pemipaan Saat Ini

Dalam sistem pemipaan ada 2 istilah yang familiar yaitu piping dan pipe line. Meskipun sama menggunakan pipa, tapi 2 sistem ini jelas punya perbedaan. Piping mengalirkan fluida satu sistem ke sistem lainnya dengan jarak yang cukup dekat. Sedangakan pipeline menghubungkan plant (fasilitas) satu dengan yang lainnya dengan jarak dan ukuran yang sangat besar.

Dalam sistem pemipaan, Anda biasanya akan mengenal istilah NPS (Nominal Pipe Size) kemudian ada DN (Diameter Nominal). Kedua istilah ini sama, yaitu menunjukan diameter nominal (bukan ukuran sebenarnya) dari sebuah pipa. 

sistem perpipaan fitting pipa ACS

Maksudnya seperti ini, kalau Anda menyebutkan pipa dua 2” (dua inc) Maka pipa tersebut punya ukuran sekitar dua inc. Tapi diameter dalamnya (Inside Diameter) tidak mutlak dua inc, nilai dua inc hanya nominal, bukan ukuran sebenarnya.

Baca Juga : Jenis-Jenis Pipa dan Fungsinya

Awalnya ukuran pipa yang jadi acuan adalah IDnya atau dikenal dengan IPS (iron pipe size). Jika pipa dengan IPS 6, maka memiliki nilai diameter pipa sekitar 6 inc, begitu juga untuk ukuran lainnya. Pada saat itu, ukuran ketebalan pipa hanya satu, yang dikenal dengan standard (STD).

Kemudian karena meningkatnya penggunaan pipa, terutama untuk pressure yang sangat tinggi, maka dipakailah pipa dengan ketebalan yang maksimum atau extra strong (XS). Semakin tinggi pressure, maka semakin tebal pula pipanya. Ketebalan pada sistem pemipaan dikenal dengan istilah schedule (SCH). 

Jadi, Nominal Pipe Size menjadi Outside Diameter dari sebuah pipa, sedangkan schedule itu ketebalan sebuah pipa. Untuk setiap pipa punya diameter luar yang sama, tapi nilainya belum tentu sama dengan nominalnya. Hanya nominal diatas 14 inc saja yang diameter luar pipa sama persis dengan nominalnya.

Anda masih bingung? Begini gambarannya, saat orang menyebutkan 20”(inc) maka ukuran diameter luarnya yaitu 20”(inc) juga, jika 1 inc = 25.4mm, jika di total sekitar 20x25.4 mm = 508 mm. Seterusnya akan seperti itu untuk pipa di atas 14"(inc), untuk ukuran dibawah 14" inc maka anda harus bisa menghapalkan nilainya.

valve fitting pipa ACS

Itulah ulasan yang singkat dari sebuah sistem pemipaan, tunggu info-info menarik lainnya dari kami yang akan membahas lagi secara lebih detail tentang sistem pemipaan.

Penulis

Om Vin
Om Vin adalah full-time in-house engineer ACS dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri pipa fitting dan sangat gemar dengan tantangan.

Share

  • Facebook
  • Tweet
  • Whatsapp
  • LinkedIn

Artikel lainnya

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
02
.
11
.
25

Jenis Check Valve: Swing, Piston, vs Nozzle

Swing, piston, dan nozzle check valve punya fungsi sama tapi beda performa. Pilih sesuai tekanan, jenis fluida, dan kebutuhan efisiensi sistem.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
02
.
11
.
25

Perbedaan DBB dan DIB Valve: Struktur, Fungsi, dan Aplikasinya

DBB dan DIB valve berfungsi untuk isolasi dan bleed pada sistem perpipaan. Bedanya, DIB memberi isolasi dua arah, sedangkan DBB satu arah.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
29
.
10
.
25

Pemilihan Valve Berdasarkan Media Fluida

Pemilihan valve harus disesuaikan dengan karakteristik fluida. Apakah korosif, abrasif, gas, atau slurry agar sistem tetap aman, efisien, dan bebas kebocoran.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
29
.
10
.
25

Kapan DBB Valve Harus Digunakan?

DBB valve wajib digunakan di sistem berisiko tinggi seperti minyak, gas, dan LNG untuk menjamin isolasi ganda, zero leakage, dan keselamatan operasi.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
24
.
10
.
25

Apa itu Nozzle Check Valve, Fungsi, dan Aplikasinya

Nozzle check valve adalah katup satu arah berpegas yang mencegah aliran balik, mengurangi risiko water hammer, dan menjaga efisiensi sistem perpipaan industri.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
13
.
08
.
25

Flowserve Limitorque: Lebih dari Sekadar Aktuator Elektrik, Ini adalah Solusi Kendali Aliran Kelas Dunia

Flowserve Limitorque tidak hanya unggul dari segi ketahanan dan performa, tetapi juga dari sisi teknologi dan inovasi. Flowserve Limitorque hadir sebagai jawaban atas kebutuhan tersebut, menawarkan solusi aktuator canggih yang tidak hanya menggerakkan valve secara otomatis, tetapi juga memastikan kontrol yang aman dan efisien dalam berbagai kondisi ekstrem.