2023-11-13

Peran Quality Control Proyek dan Tanggung Jawabnya

Daftar isi

Tutup

Bayangkan apa yang terjadi jika produk yang Anda gunakan atau konsumsi tidak melalui standar pengendalian mutu (Quality Control) terlebih dahulu? Tentu saja, hasil produksi dapat tidak menentu. Dalam sebuah proyek, tugas seorang quality control cukup krusial untuk memastikan kualitas dan kuantitas produk terjaga sebelum, selama, dan setelah produksi.

Tugas umum quality control meliputi pemeriksaan produk secara visual dan menguji produk secara manual ataupun menggunakan bantuan teknologi modern. Quality control juga bertanggung jawab dalam menjalankan serta memantau peralatan inspeksi, merekam, dan menganalisa data kualitas suatu produksi.

Selain itu, quality control juga memiliki peran dalam pencegahan kegagalan proyek, meningkatkan kepercayaan pelanggan, dan masih banyak lagi. Untuk itu, simak definisi hingga implementasi quality control dalam berbagai industri melalui penjelasan berikut.

Apa itu Quality Control?

Quality control adalah proses untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan standar (berkualitas). Proses ini sangat mengutamakan ketelitian dalam menilai kualitas produk serta berpaku pada tingkat kepuasan konsumen terhadap produk-produk yang dipasarkan.

Pada sebuah proyek, peran quality control bertugas menguji kualitas dan kuantitas produk selama proses produksi. Misalnya, pada industri pengolahan makanan dan minuman, quality control bertugas mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahannya menjadi barang setengah jadi hingga hasil akhir produksi untuk memperoleh standar kualitas yang diperlukan.

Baca Juga : Tugas Helper Pertambangan dan Kisaran Gaji

Di sisi lain, adanya quality control juga bertujuan untuk mengkontrol aktivitas pekerja agar hasilnya sesuai dengan standar yang telah diterapkan serta selesai tepat waktu. Selain menjaga mutu produk, seorang quality control juga bertanggung jawab terhadap keselamatan kerja.

Namun, banyak orang yang masih bingung antara perbedaan quality control dan quality assurance dalam menjamin mutu suatu produk. Lalu, apa perbedaan di antara keduanya?

Perbedaan Quality Control dan Quality Assurance

Quality Control dan Quality Assurance pada dasarnya merupakan dua aspek penting dalam memastikan produk atau layanan memiliki standar kualitas yang tinggi. Meskipun keduanya saling terkait, keduanya memiliki perbedaan.

Pada quality control, serangkaian tindakan yang diambil bertujuan untuk memastikan produk/layanan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Jadi, fokus utamanya adalah pada pengawasan produk/layanan saat ini. Quality control juga terlibat dalam inspeksi, pengujian, dan pengukuran produk/layanan untuk mengidentifikasi ketidaksesuaian dengan standar yang telah ditetapkan.

Baca Juga : Mengenal Tugas Electrical Engineer Serta Kisaran Gaji

Selanjutnya, proses quality control dilaksanakan setelah produk atau layanan selesai dibuat, serta berfokus pada identifikasi kerusakan produk. Sehingga produk bisa dihapus sebelum diserahkan pada pelanggan.

Sementara itu, kegiatan quality assurance juga bertujuan untuk memastikan bahwa proses yang digunakan untuk menghasilkan produk/layanan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Namun, fokus utamanya adalah pada peningkatan dan pemeliharaan proses yang menghasilkan produk/layanan.

Baca Juga : Jenis APD Untuk Pekerja Konstruksi

Proses quality assurance melibatkan perencanaan, evaluasi, dan penyesuaian terus-menerus terhadap proses untuk memastikan produk/layanan yang dihasilkan dapat konsisten memenuhi standa yang ditetapkan. Hal ini dilaksanakan sebelum produk/layanan selesai dibuat dan berfokus dalam mencegah timbulnya kerusakan atau masalah.

Pentingnya Peran Quality Control dalam Proyek

Selain memastikan bahwa hasil akhir proyek tersebut telah memenuhi standar kelayakan, beberapa peran utama quality control di antaranya:

1. Mencegah Kegagalan Proyek

Quality control memiliki peran penting dalam mengidentifikasi kerusakan atau ketidaksesuaian dalam produk/layanan selama proses produksi atau pelaksanaan proyek.

2. Menjaga Kualitas Produk

Proses pemantauan dan pengawasan setiap tahap produksi atau pelaksanaan proyek sangat diperlukan guna memastikan bahwa proses-proses yang digunakan telah sesuai. Quality Control juga bertanggung jawab atas penerapan teknik dan metode pengendalian kualitas untuk menjaga kualitas produk/layanan sebelum sampai ke pelanggan.

3. Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan

Dengan memastikan kualitas produk/layanan telah sesuai dengan standar yang ditentukan, kepuasan serta kepercayaan pelanggan terhadap proyek yang sedang dilaksanakan akan senantiasa terbangun.

4. Mengurangi Biaya Rework

Selain itu, quality control juga berkontribusi dalam meningkatkan efisiensi proses produksi dengan mengidentifikasi area-area di mana perbaikan dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas sambil mengurangi biaya atau waktu yang diperlukan.

Baca Juga : Mengenal Foreman: Tugas, Kualifikasi, dan Peluang Karir

Proses Quality Control

Proses ini melibatkan serangkaian kegiatan. Berikut langkah-langkah yang biasanya terlibat dalam proses quality control:

1. Identifikasi Kriteria Kualitas

Hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan standar kualitas yang harus dipenuhi oleh produk/layanan. Setelahnya, merancang prosedur pengawasan yang sesuai untuk memastikan bahwa produk/layanan tersebut memenuhi standar kualitas.

2. Pengukuran Kualitas

Setelah itu, dilakukan pengukuran kualitas karena dengan melalui proses ini, sebuah proyek/perusahaan dapat memastikan bahwa produk/layanan yang dihasilkan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Beberapa metode dalam pengukuran kualitas di antaranya:

- Pengukuran dimensi dan spesifikasi

- Pengujian fisik dan mekanik

- Pengujian kualitas material

- Pengukuran kinerja

- Pengukuran waktu dan efisiensi

3. Pengendalian Kualitas

Dalam quality control, pengendalian kualitas terbagi atas pengendailan kualitas statistik dan final. Pengendalian kualitas statistik menggunakan teknik statistik untuk memantau konerja produksi, mengidentifikasi tren, dan menganalisis data untuk membuat perbaikan berkelanjutan.

Sedangkan, pengendalian kualitas final meliputi pemeriksaan terakhir sebelum produk/layanan dikirim atau digunakan pelanggan untuk memastikan bahwa produk/layanan tersebut layak atau tidak untuk digunakan.

4. Pelaporan dan Hasil Dokumentasi

Proses ini merupakan bagian paling krusial. Karena melibatkan transparansi mengenai kualitas produk/layanan yang diproduksi. Dokumentasi yang baik memungkinkan perusahaan untuk memantau kinerja produk, mengidentifikasi masalah, dan membuat perbaikan yang diperlukan.

Baca Juga : Peran Plumber: Jenis, Kualifikasi, dan Prospek Karir

Metode Quality Control

Dalam pelaksanaannya, terdapat berbagai alat serta metode untuk menunjang kelancaran quality control dalam memeriksa produk/layanan, seperti:

1. Inspeksi Visual

Dalam metode ini, quality control memeriksa keadaan fisik atau tampilan dari suatu produk dengan menggunakan beberapa alat bantu seperti mikroskop visual, kamera inspeksi industri, alat pemeriksaan pencocokan warna, dan lain sebagainya

2. Pengujian Fungsional

Pengujian ini memastikan produk/sistem berfungsi sesuai yang diharapkan. Biasanya menggunakan alat bantu seperti alat pengujian listrik dan elektronik, mekanik, kinerja produk, dan lain sebagainya.

3. Statistik dan Analisis Data

Selanjutnya, mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data dengan tujuan memahami dan meningkatkan proses produksi/layanan dengan menggunakan alat seperti software statistik, diagram kendali statistik, analisis regresi, dan lain sebagainya.

Implementasi Quality Control dalam Berbagai Industri

Quality control tidak hanya penting untuk diimplementasikan pada industri yang berfokus terhadap produk yang dapat terjual secara cepat (FMCG), tetapi juga dapat diimplementasikan pada industri lain. Mulai dari konstruksi, manufaktur, teknologi informasi, hingga layanan kesehatan. Tujuannya pun pada dasarnya hampir sama, yaitu memastikan produk/layanan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.

Baca Juga : Welding Inspector : Peran Tanggung Jawab, Gaji, dan Syarat

Pada akhirnya, tugas quality control dalam sebuah proyek merupakan satu tahapan yang krusial dalam menjaga dan memastikan produk/layanan sampai ke pelanggan dengan hasil kualitas yang sesuai. Selain dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan, quality control juga dapat mengefisiensikan biaya serta waktu dalam pengerjaan ulang dari produk/layanan yang mengalami kerusakan sebelum sampai ke pelanggan.

Baca Juga : Pengertian dan Rangkaian Pekerjaan Fitter

Kami PT Alvindo Catur Sentosa, merupakan pelopor dalam industri perpipaan yang berkomitmen untuk memberikan solusi terbaik untuk kebutuhan Anda. Produk-produk berkualitas tinggi seperti pipa, valve, flange, buttweld fitting, forged fitting, dan spiral wound gasket adalah salah satu dari banyak pilihan yang kami tawarkan.

Kami tidak hanya menjual produk, tetapi juga memberikan beragam layanan unggulan, termasuk hydrotest valve, machining, bengkel bubut, modifikasi flange, dan pmi test, yang dirancang untuk menjawab kebutuhan spesifik Anda.

Kunjungi website resmi PT Alvindo Catur Sentosa atau temui kami di official store Tokopedia untuk menjelajahi rangkaian produk berkualitas kami. Kami berdedikasi untuk memberikan pelayanan pelanggan yang terbaik, dengan fokus pada kepuasan Anda.

Terima kasih atas kepercayaan Anda pada PT Alvindo Catur Sentosa. Kami siap menjadi mitra andal dalam proyek-proyek perpipaan Anda dan siap membantu Anda meraih keberhasilan.

Penulis

Om Vin
Om Vin adalah full-time in-house engineer ACS dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri pipa fitting dan sangat gemar dengan tantangan.

Share

  • Facebook
  • Tweet
  • Whatsapp
  • LinkedIn

Artikel lainnya

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
20
.
05
.
24

Safety Valve: Definisi, Fungsi dan Prinsip Kerja dalam Melindungi Sistem dari Overpressure

Dengan kemampuannya untuk mengontrol tekanan dan memastikan pelepasan gas atau fluida berbahaya saat mencapai level yang berpotensi membahayakan, safety valve bukan hanya sekadar komponen untuk menjaga keamanan sistem industri.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
20
.
05
.
24

Pentingnya Process and Instrumentation Diagram (P&ID) sebagai Alat Visualisasi dalam Industri

Selain gambaran teknis, P&ID memberikan representasi grafis yang jelas tentang hubungan antar-elemen dalam sistem. Sehingga sangat membantu para profesional atau pekerja proyek untuk memahami, merancang, dan mengelola proses industri dengan lebih efisien.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
20
.
05
.
24

Mengenal Mesin Bubut: Definisi, Aplikasi, dan Teknik Pembubutan

Aplikasi mesin bubut melibatkan banya industri, termasuk otomotif, kedirgantaraan, dan elektronik. Mari pahami prinsip kerja mesin bubut, jenis-jenis mesin bubut yang umum digunakan, dan teknik pembubutan seperti facing, turning, thread cutting, dan lainnya.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
20
.
05
.
24

Menelusuri Ragam Jenis Plat Besi dan Keunggulannya dalam Proyek Konstruksi

Mengeksplorasi berbagai jenis plat besi beserta karakteristiknya, seperti plat hitam untuk konstruksi, plat besi kembang untuk desain estetika, plat besi bordes untuk daya cengkram, plat kapal untuk industri maritim, dan plat besi strip yang tipis dan fleksibel.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
20
.
05
.
24

Memahami Perbedaan Mendasar antara CPO (Crude Palm Oil) dan PKO (Palm Kernel Oil) dalam Industri Kelapa Sawit

Menjelaskan secara komprehensif perbedaan antara CPO dan PKO, meliputi definisi, karakteristik, serta kegunaan keduanya dalam berbagai sektor. Selain itu, memahami proses produksi, komposisi, harga di pasar, dan penggunaan turunan olahan kelapa sawit seperti oleokimia, oleopangan, dan bioenergi.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
15
.
05
.
24

Panduan Memilih Ukuran Kawat Las yang Tepat untuk Setiap Proyek Pengelasan

Ukuran kawat yang dipilih harus berkontribusi terhadap produksi las yang memenuhi atau melampaui standar kualitas yang ditentukan. Faktor-faktor seperti komposisi kawat, kebersihan permukaan, dan konsistensi memainkan peran penting dalam mencapai kualitas las yang tinggi.