Pengoperasian mesin atau alat-alat merupakan hal yang lumrah dalam dunia industri, terutama yang bergerak di sektor minyak dan gas. Salah satunya adalah valve. Berbicara soal valve, akan erat kaitannya dengan jenis-jenis aktuator yang digunakan pada komponen itu. Lantas, apa itu aktuator?
Pada artikel ini, Anda akan memperoleh informasi lengkap mengenai jenis, fungsi, dan contoh aktuator. Mulai dari aktuator hidrolik hingga aktuator electric. Tidak lupa kami akan menjelaskan perihal cara kerja aktuator tersebut untuk menambah pemahaman Anda. Penasaran? Yuk simak lebih lanjut!
Apa Itu Aktuator?
Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang jenis dan fungsi aktuator, alangkah baiknya Anda mengetahui lebih dahulu tentang aktuator itu sendiri.
Aktuator adalah suatu alat mekanis yang dapat mengubah tenaga listrik dan fluida menjadi kuantitas lain sehingga dapat menghasilkan energi kinetik. Nantinya energi kinetik tersebutlah yang digunakan untuk mengontrol valve.
Singkatnya, aktuator merupakan alat yang dipakai untuk mengendalikan valve secara otomatis dari jarak jauh. Biasanya valve akan dioperasikan dengan aktuator di suatu tempat bernama control room. Aktuator itu nantinya dapat bekerja sesuai perintah yang diberikan dari orang yang bertugas mengoperasikan aktuator atau controller.
Fungsi Aktuator
Pada dasarnya, aktuator berfungsi sebagai penguat sinyal kontrol dari kontroler. Di mana nantinya dapat menjadi sinyal baru untuk memperbesar daya sesuai kebutuhan. Selain itu, fungsi aktuator juga sebagai pengontrol atau penggerak sistem pada suatu peralatan mekanis.
Jenis-Jenis Aktuator Pada Valve
Dalam dunia industri, Anda bisa menemukan beragam jenis mesin mekanik aktuator. Jenis-jenis aktuator pada valve ini dibagi berdasarkan fungsi dan komponennya. Mari simak penjelasannya sebagai berikut.
Baca Juga : Mengenal Perbedaan Pipa Welded dan Pipa Seamless
1.Aktuator Diafragma dan Pegas
Jenis aktuator ini memanfaatkan udara dari wadah diafragma untuk mendorong batang aktuator ke bawah. Proses ini biasa disebut direct-acting. Nantinya proses ini akan menghasilkan kompresi udara yang disebabkan terdorongnya kembali batang penggerak ketika pasokan tekanan berkurang.
Keuntungan jenis aktuator diafragma dan pegas adalah biayanya yang rendah. Bahkan lebih rendah dibanding jenis aktuator lainnya. Namun, ukurannya yang besar dan berat membuat kemampuan outputnya jadi lebih terbatas.

2.Aktuator Pneumatik
Jenis aktuator ini merupakan yang paling banyak dipakai di dunia industri. Cara kerja aktuator ini ialah dengan memanfaatkan sumber angin bertekanan dari air compressor guna mendorong sistem untuk membuka atau menutup valve. Jadi, aktuator pneumatik akan mengubah energi dari kompresi udara menjadi gerakan mekanik.
Kelebihan aktuator pneumatik adalah dapat dioperasikan pada suhu tinggi dengan beat cepat serta tingkat kekakuannya yang tinggi. Tidak hanya itu, konstruksi aktuatornya juga sederhana, dengan torsi rendah, dan mempunyai kapasitas tinggi.
Sayangnya aktuator pneumatik memerlukan aksesoris tambahan apabila ada komponen rusak selama mesin beroperasi. Selain itu, biayanya juga tergolong tinggi karena adanya proses perlambatan.

3.Aktuator Electric
Sesuai namanya, aktuator ini memakai motor listrik sebagai penggerak valve stem-nya. Dengan aliran daya listrik yang konstan, aktuator electric dapat menciptakan gerakan yang tepat seperti aktuator penumatik. Itulah yang membuatnya tidak boleh digunakan pada area rawan ledakan dan mengandung banyak gas.
Tetapi, biaya pengoperasian aktuator elektrik sangat mahal. Selain itu, tidak ada sistem keamanan khusus apabila terdapat komponen yang rusak, serta kecepatan stroking-nya rendah.
Walau begitu, aktuator motor listrik memiliki desain yang rapat dengan kekakuan sangat tinggi. Karena itulah tidak perlu memasang pipa untuk menyuplai tekanan. Kapasitasnya pun terbilang tinggi.

Baca Juga : Perbedaan Ball Valve, Gate Valve dan Globe Valve
Aktuator electric terdiri dari tiga jenis, yakni:
-Aktuator Elektrohidraulik:
Aktuator jenis ini menggunakan energi elektrik sebagai sumber dayanya sekaligus memberi gerakan ke akumulator hidrolik. Nantinya akumulator itu yang akan membuat aktuator ini bergerak.
-Aktuator Elektromekanis:
Aktuator ini dapat mengubah listrik menjadi suatu gerakan berputar, linier, atau keduanya.
Baca Juga : Jenis-Jenis Flange Pipa Berdasarkan Tipe Permukaannya
4.Aktuator Hidraulik
Terakhir adalah aktuator yang sumber tenaganya diperoleh melalui sebuah pompa khusus untuk mengalirkan minyak hydraulic sebagai media bertekanan. Aktuator hidrolik ini beroperasi menggunakan silinder berisi cairan dengan piston di bagian tengahnya.
Jenis aktuator yang punya kesamaan dengan aktuator pneumatic ini dapat menghasilkan gerakan linier. Hal ini karena pegas yang dipasangkan pada salah satu bagian ujungnya sebagai pendorong gerakan.
Keuntungan aktuator hidraulik terdapat pada kekauan dan daya outputnya yang tinggi. Perlambatannya juga tergolong bagus. Sayangnya perawatan aktuator ini cukup rumit dan diperlukan berbagai aksesoris tambahan apabila ada komponen yang rusak.
Demikian penjelasan mengenai jenis-jenis aktuator pada valve beserta fungsinya. Pada dasarnya, aktuator digunakan untuk mengontrol valve dari jarak jauh. Tujuannya untuk mempermudah pekerjaan di dunia industri.

Apabila Anda masih kurang paham dengan pengaplikasian aktuator pada valve, kami sarankan untuk bertanya pada expert di bidang industri, khususnya perpipaan. Sementara kalau Anda sedang mencari valve untuk kebutuhan industri, yuk langsung hubungi kami di alvindocs.com.