Dalam sistem perpipaan industri, terutama di sektor migas dan energi, kebutuhan akan isolasi yang aman dan andal menjadi prioritas utama. Salah satu perangkat penting yang sering digunakan untuk tujuan ini adalah valve dengan konfigurasi double block and bleed (DBB) dan double isolation and bleed (DIB).
Keduanya sama-sama dirancang untuk memberikan perlindungan ekstra terhadap kebocoran serta memastikan keandalan sistem, namun memiliki prinsip kerja dan fungsi yang berbeda. Perbedaan inilah yang sering menimbulkan kebingungan di lapangan, baik bagi operator, engineer, maupun kontraktor.
Memahami perbedaan DBB dan DIB valve sangat penting agar pemilihan jenis valve sesuai dengan kebutuhan operasi. Kesalahan dalam menentukan tipe yang tepat bisa berdampak serius pada keselamatan, kepatuhan terhadap standar, hingga potensi kerugian operasional.
Apa Itu DBB dan DIB Valve?
Dalam dunia perpipaan industri, istilah DBB (Double Block and Bleed) dan DIB (Double Isolation and Bleed) sering digunakan secara bergantian, padahal keduanya memiliki definisi teknis yang berbeda menurut standar API 6D. Perbedaan inilah yang kerap menimbulkan kebingungan di lapangan.
DBB Valve (Double Block and Bleed)
DBB valve adalah katup tunggal yang memiliki dua permukaan seat. Saat berada pada posisi tertutup, katup ini mampu menahan tekanan dari kedua arah (upstream maupun downstream). Ruang di antara dua seat tersebut dapat dikosongkan melalui mekanisme bleed, sehingga tekanan yang terjebak bisa dilepaskan dengan aman.
Dengan desain ini, DBB valve efektif digunakan sebagai sistem isolasi utama dan sekunder sekaligus, terutama pada aplikasi yang membutuhkan verifikasi kebocoran sebelum pekerjaan pemeliharaan dilakukan.
DIB Valve (Double Isolation and Bleed)
DIB valve juga merupakan katup tunggal dengan dua permukaan seat, namun cara kerjanya berbeda. Masing-masing seat hanya memberikan isolasi dari satu arah tekanan. Dengan kata lain, DIB mampu menyediakan lapisan isolasi tambahan (secondary barrier) meski tekanan datang hanya dari satu sisi. Ruang antar seat juga dilengkapi bleed untuk melepaskan tekanan.
Keunggulan DIB adalah kemampuannya memberikan isolasi independen, sehingga lebih aman pada aplikasi kritis dengan risiko kebocoran tinggi.
Baca juga: Apa itu API 6D pada Valve dan Ruang Lingkupnya
Struktur DBB vs DIB Valve
Secara konstruksi, DBB (Double Block and Bleed) dan DIB (Double Isolation and Bleed) memiliki perbedaan utama pada cara seat bekerja serta arah isolasi yang diberikan.
- DBB Valve umumnya berupa satu valve body dengan dua permukaan seat. Kedua seat ini bisa menahan tekanan dari arah upstream dan downstream sekaligus, sehingga memungkinkan dilakukan bleed di ruang tengah.
- DIB Valve bisa berupa single valve atau dua valve terpisah, dengan desain seat yang memungkinkan isolasi independen. Seat pada DIB dapat bersifat unidirectional (hanya menutup dari satu sisi), namun kombinasi keduanya memberi lapisan isolasi tambahan.
Untuk lebih jelas, berikut perbandingan berdasarkan jenis valve dan konfigurasi sealing-nya:
Fungsi Bleed pada DBB dan DIB
Komponen bleed pada DBB maupun DIB valve memiliki fungsi penting sebagai safety feature sekaligus sarana verifikasi isolasi.
- Sebagai Safety dan Verifikasi Isolasi
- Setelah kedua block valve tertutup rapat, aliran fluida ke sisi downstream akan berhenti.
- Bleed memungkinkan sisa fluida dan tekanan di dalam cavity (ruang antar seat) dilepaskan, sehingga aman untuk melakukan perawatan, inspeksi, atau penggantian peralatan tanpa mempengaruhi sistem utama.
- Dengan adanya bleed, operator bisa memastikan isolasi benar-benar tight shut-off.
- Pada DBB (Double Block and Bleed)
- Fungsi bleed adalah memastikan kedua seat bekerja optimal. Jika salah satu seat bocor, fluida akan keluar melalui bleed sehingga kebocoran bisa segera terdeteksi.
- DBB valve umumnya digunakan sebagai pengganti tiga valve terpisah (dua untuk isolasi + satu untuk venting), sehingga lebih ringkas.
- Pada DIB (Double Isolation and Bleed)
- Bleed berfungsi sebagai lapisan keamanan tambahan (secondary barrier).
- Karena DIB dapat mengisolasi dari arah upstream maupun downstream, bleed memberikan verifikasi isolasi ekstra sehingga cocok untuk aplikasi berisiko tinggi seperti LNG dan offshore platform.
Baca juga: Kelebihan Subsea Ball Valve untuk Aplikasi Bawah Laut
Perbedaan Utama DBB dan DIB Valve
Meskipun sering dianggap sama, DBB (Double Block and Bleed) dan DIB (Double Isolation and Bleed) memiliki perbedaan mendasar dalam hal struktur, fungsi, dan aplikasi.
Risiko Jika Salah Memilih Antara DBB dan DIB
Pemilihan valve yang tidak sesuai antara DBB (Double Block and Bleed) dan DIB (Double Isolation and Bleed) dapat menimbulkan konsekuensi serius, baik dari sisi safety, compliance, maupun operasional.
1. Potensi Kebocoran pada Pipeline Bertekanan Tinggi
- DBB valve menggunakan konfigurasi SPE (Single Piston Effect) yang dapat membuang tekanan internal secara otomatis. Jika digunakan pada aplikasi yang justru memerlukan isolasi tanpa pelepasan tekanan internal, maka ada resiko kebocoran balik.
- DIB valve dengan DPE (Double Piston Effect) seat memang lebih aman untuk isolasi dua arah, tetapi jika dipasang tanpa external relief system, overpressure di body cavity dapat menimbulkan kegagalan katup.
Salah pilih bisa mengakibatkan fluida bertekanan tinggi bocor ke sistem downstream, memicu incident safety atau kerusakan peralatan.
2. Risiko Safety untuk Operator
- Operator bisa salah menganggap sistem sudah benar-benar terisolasi padahal masih ada tekanan sisa.
- Hal ini dapat menyebabkan kecelakaan kerja, terutama saat perawatan pipeline, metering station, atau ESD (emergency shutdown system).
3. Dampak pada Compliance (API, ASME, ISO)
- API 6D jelas membedakan definisi DBB dan DIB. Salah memilih valve berarti sistem tidak sesuai standar desain yang dipersyaratkan.
- Bisa berdampak pada audit kegagalan compliance, penolakan sertifikasi, hingga diskualifikasi dalam tender proyek besar.
4. Kerugian Operasional & Downtime
- Pipeline migas yang salah spesifikasi valvenya berisiko shutdown tidak terencana.
- Biaya akibat downtime bisa mencapai jutaan dolar, belum termasuk potensi kerusakan lingkungan dan reputasi perusahaan.
Baca juga: Apa Itu Gate Valve dan Cara Kerjanya
Aplikasi Umum DBB dan DIB Valve
Pemilihan antara DBB (Double Block and Bleed) dan DIB (Double Isolation and Bleed) tidak hanya soal desain teknis, tetapi juga sangat ditentukan oleh kebutuhan operasional dan tingkat risiko sistem.
Baca juga: Perbedaan Ball Valve, Globe Valve dan Gate Valve
Standar yang Mengatur DBB dan DIB
Penggunaan DBB (Double Block and Bleed) dan DIB (Double Isolation and Bleed) valve di industri migas tidak bisa lepas dari standar internasional. Standar ini memastikan setiap valve memenuhi persyaratan teknis, keselamatan, serta keandalan operasi di berbagai kondisi, baik onshore maupun offshore.
1. API 6D Pipeline Valves
- Merupakan standar utama dari American Petroleum Institute (API) untuk desain, manufaktur, perakitan, dokumentasi, dan pengujian ball, gate, plug, dan check valve.
- Berlaku untuk pressure rating hingga ASME Class 2500.
API 6D juga menjadi acuan definisi resmi mengenai DBB dan DIB, termasuk bagaimana konfigurasi seat (SPE/DPE) diatur. - Membahas juga perbedaan dengan API 598 (fokus uji performa/acceptance testing).
2. API 6DSS Subsea Pipeline Valves
- First Edition, 2007, berjudul Specification on Subsea Pipeline Valves.
- Merupakan adopsi nasional dari ISO 14723:2001, khusus untuk subsea pipeline valves.
- Beberapa aspek teknis penting:
- Pressure & Temperature Ratings mengikuti ASME B16.34 atau PN Class, tergantung kebutuhan pembeli.
- Cavity Relief jika ada potensi cairan terjebak di body cavity, valve harus punya sistem automatic cavity pressure relief.
- External Pressure & Loads desain harus memperhitungkan beban eksternal, baik fungsional maupun kecelakaan.
- Valve Operation mencakup data flowrate coefficient (qv), breakaway torque, hingga allowable stem thrust/torque.
3. Standar Lain (ISO & ASME)
Selain API, beberapa standar lain juga relevan:
- ISO 14723 Petroleum and natural gas industries subsea pipeline valves.
- ASME B16.34 Pressure-Temperature Ratings, menentukan batas tekanan & temperatur material valve.
- ISO 13623 Construction & accidental loads, memberikan panduan perhitungan beban tambahan dalam desain valve.
DBB (Double Block and Bleed) dan DIB (Double Isolation and Bleed) sama-sama memiliki peran penting dalam sistem perpipaan, khususnya untuk fungsi isolasi dan bleed. DBB valve biasanya digunakan untuk kebutuhan isolasi standar, seperti pipeline isolation, instrument calibration, dan test point.
Sementara itu, DIB valve lebih banyak diterapkan pada layanan kritis yang membutuhkan tingkat keselamatan lebih tinggi, seperti LNG, offshore platform, dan sistem bertekanan tinggi. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada konfigurasi seat DBB umumnya menggunakan seat unidirectional, sedangkan DIB menggunakan seat bidirectional yang mampu memberikan isolasi di kedua arah.
Oleh karena itu, pemilihan jenis valve yang tepat sangat penting, tidak hanya dari sisi teknis tetapi juga sebagai kunci untuk menjamin keamanan dan efisiensi operasi di industri migas dan energi.




_11zon.jpg)





_11zon.jpg)

