2024-01-04

Proses Pengelasan Dalam Pembuatan Pipa Welded

Daftar isi

Tutup

Pada artikel kali ini, kami akan bahas mengenai proses pembuatan pipa welded. Yaitu proses yang sangat umum dijumpai dalam pembuatan pipa, dan seperti namanya, metode yang digunakan adalah metode pengelasan. Perlu Anda ketahui, untuk proses pembuatan pipa metode pengelasan ini, biaya yang dikeluarkan tak semahal pembuatan pipa seamless.

Lalu, bagaimana cara pembuatan pipa welded dan metode-metode apa saja yang diterapkan hingga menjadi pipa utuh yang kokoh? Simak ulasan selengkapnya.

Apa itu Pipa Welded?

Pipa welded adalah pipa dengan material baja yang berasal dari plat atau strip baja. Sedangkan pada lasnya dibuat dengan sambungan las spiral atau sambungan las lurus/longitudinal. Pada sistem pemipaan, pipa welded biasa digunakan untuk kebutuhan pipa yang tekanannya rendah.

Ketebalan pipa ini relatif tipis sehingga pipa welded memang tidak disarankan untuk tekanan yang besar. Tapi, walaupun lebih tipis, menggunakan pipa welded akan lebih menguntungkan dari sisi biaya karena harganya yang lebih murah.

proses pembuatan pipa besi

Proses Pembuatan Pipa Welded

Secara umum, pembuatan pipa welded dilakukan dengan cara berikut. Pertama-tama, plat atau strip baja akan digulung secara melingkar. Proses melingkarkan plat ini memakai mesin pelengkung plat atau mesin roll jika terjadi proses yang berkelanjutan seperti pada pipa spiral. Setelah plat sudah tergulung, plat selanjutnya dilas dengan material pengisi atau bisa langsung dilas saja. Material pengisi ini berbahan logam atau flux yang bisa juga untuk pembuatan tikungan (bends) atau siku (elbow).

Baca juga : Perbedaan Plat Besi, Plat Kapal dan Plat Lubang

Pembuatan Pipa Welded Berdasarkan Cara dan Metodenya

Ada beberapa metode yang diterapkan pada cara pembuatan pipa welded. Metode dipilih dengan mempertimbangkan hasil akhir dari permukaan pipa yang dilas, dan faktor lainnya. Beberapa metode yang dilakukan antara lain:

1. ER/EF/HF Welding

Metode ini umumnya mempunyai hasil pengelasan yang berbentuk lurus atau longitudinal. Plat baja yang sudah dibentuk menjadi silinder akan dilas dengan cara pengelasan flash (flash welding), pengelasan resistansi dengan frekuensi rendah (low-frequency resistance-welding), pengelasan induksi dengan frekuensi tinggi (high-frequency induction welding), dan pengelasan resistansi dengan frekuensi tinggi (high-frequency resistance welding). Bisa dipahami ya istilah-istilah tersebut, jangan sampai salah dalam penyebutan.

pembuatan pipa welded
ER/EF/HF Welding

ER/EF/HF Welding dapat menciptakan sambungan las dengan cepat, memungkinkan produksi pipa dalam jumlah besar dalam waktu relatif singkat. Namun, perlu diperhatikan bahwa panas yang dihasilkan selama proses pengelasan dapat mempengaruhi sifat mekanis material di sekitar zona las, sehingga memerlukan perhatian khusus seperti PWHT untuk memastikan integritas material.

Baca Juga: Post Weld Heat Treatment

2. Electric Resistance Welding (ERW)

Nah, kalau metode ERW ini adalah proses pengelasan yang menghasilkan permukaan sambungan (faying surface). Permukaan sambungannya dihasilkan dari panas hambatan listrik dengan kombinasi waktu dan gaya untuk menahan material secara bersamaan saat proses pengelasan terjadi.

Proses ERW sangat efisien secara energi karena fokus pada resistensi listrik untuk menghasilkan panas, yang dapat mengurangi konsumsi energi secara keseluruhan. Tapi, metode ERW dapat meninggalkan bekas las pada permukaan pipa yang signifikan sehingga memerlukan pengamplasan tambahan untuk mencapai kualitas permukaan yang diinginkan.

3. Electro Fusion Welding (EFW)

EFW mengacu pada proses pengelasan implan resistif dengan cara menanamkan fitting dan kumparan logam di kedua ujung pipa yang disambungkan. Arus yang melalui kumparan akan menimbulkan panas dan melelehkan bagian kecil dari pipa dan fitting menjadikan sambungan akan terbentuk. Proses pengelasan ini sering digunakan untuk pipa dengan material polyethylene (PE) dan polypropylene (PP).

Selain itu, EFW dapat digunakan untuk mengelas pipa dari berbagai jenis material, khususnya plastik dan material polimer lainnya. Namun, material logam kurang cocok dipadukan dengan metode pengelasan ini.

4. High-Frequency Welding (HFW)

HFW sendiri merupakan proses pengelasan material yang berasal dari energi HF ke bentuk medan elektromagnetik dengan menekan permukaan material yang akan disambungkan. Proses panas yang dihasilkan ada pada materialnya. Generator bertugas untuk menghasilkan energi, sedangkan elektroda untuk memasok energi.

HFW menggunakan energi frekuensi tinggi untuk menghasilkan panas, yang dapat meningkatkan efisiensi energi dibandingkan metode pengelasan konvensional. Sehingga dapat memberikan sambungan las berkualitas tinggi dengan kekuatan mekanis yang baik. Dengan keuntungan yang diberikan, tidak heran jika pengelasan ini memerlukan biaya yang sedikit lebih mahal jika dibandingkan dengan cara pembuatan pipa welded lainnya.

5. Submerged Arc Welding (SAW)

Pada proses pengelasan pipa SAW, saat plat sudah digulung dan berbentuk silinder, akan digunakan material pengisi eksternal (elektroda kawat) untuk menggabungkannya. Proses pipa SAW biasanya punya 1-2 sambungan longitudinal tergantung dari ukuran pipanya. Selain itu pipa SAW juga punya sambungan spiral.

Biasanya pipa SAW dengan sambungan spiral diproduksi lebih banyak dibanding pipa SAW dengan sambungan longitudinal. Karena pipa SAW spiral hanya digunakan untuk sistem perpipaan bertekanan rendah seperti air.

Baca juga : Jenis-Jenis Expansion Joint pada Sistem Perpipaan

Proses Pembuatan Pipa SAW

Untuk lebih memahami tentang proses pembuatan pipa SAW, simak penjabaran dan gambar berikut:

Pipa Las Spiral (Spiral SAW Welded Pipe)

Proses pembuatan pipa las spiral SAW melibatkan pembentukan pipa dari lembaran logam yang membentuk spiral sepanjang panjang pipa. Dalam proses ini, lembaran logam digulung menjadi bentuk spiral dan dilas menggunakan metode Submerged Arc Welding dengan bantuan sebuah busur listrik dan serbuk fluks digunakan untuk menciptakan panas yang diperlukan dan melelehkan ujung lembaran logam yang ditempatkan dalam posisi spiral.

pipa las spiral
Proses Pembuatan Pipa Welded Spiral

Hasilnya adalah pipa dengan sambungan las spiral yang terletak di sepanjang poros pipa. Proses ini sering digunakan untuk pipa dengan diameter besar, seperti pipa saluran minyak dan gas serta pipa air, karena kemampuannya dalam menghasilkan pipa dengan ketebalan dinding yang konsisten dan struktur yang kuat. Perhatikan gambar di bawah untuk lebih jelasnya.

Pipa Las Lurus/Longitudinal (Straight SAW Welded Pipe)

Di sisi lain, dalam pembuatan pipa las lurus dengan metode SAW, lembaran logam digulung menjadi bentuk silinder dan dilas sepanjang-panjangnya. Proses ini melibatkan penggunaan busur listrik yang tenggelam dalam serbuk fluks untuk menciptakan panas yang cukup untuk melelehkan ujung lembaran logam.

Pengelasan berlangsung sepanjang sumbu pipa, menciptakan sambungan las longitudinal. Proses ini umumnya digunakan untuk pipa dengan diameter lebih kecil dan dalam jumlah produksi yang tinggi. Pipa las lurus SAW sering digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk konstruksi pipa air, pipa saluran minyak dan gas, serta pipa untuk berbagai keperluan industri. Keuntungan utama dari proses ini termasuk efisiensi tinggi dalam produksi dan kualitas sambungan las yang baik. Perhatikan gambar di bawah untuk lebih jelasnya.

Penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor ini ketika memilih metode pengelasan untuk memproduksi pipa dan menyesuaikannya dengan kebutuhan spesifik proyek dan karakteristik material yang digunakan. Semoga ulasan diatas bisa membantu Anda semakin memahami metode atau proses pembuatan pipa welded.

Penulis

Om Vin
Om Vin adalah full-time in-house engineer ACS dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri pipa fitting dan sangat gemar dengan tantangan.

Share

  • Facebook
  • Tweet
  • Whatsapp
  • LinkedIn

Artikel lainnya

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
25
.
07
.
24

Fungsi Lap Joint Flange dalam Perpipaan

Pelajari definisi, fungsi, spesifikasi, dan keuntungan terbaru penggunaan lap joint flange dalam sistem pipa. Pelajari lebih lanjut di sini!

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
25
.
07
.
24

Memahami Pressure Reducing Valve: Definisi dan Fungsinya

Pelajari pengertian pressure reducing valve, bagaimana cara kerjanya, dan mengapa penting dalam pengaturan tekanan air. Baca artikel ini untuk pemahaman lebih lanjut.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
13
.
07
.
24

Penggunaan Reducer Pipa untuk Efisiensi Aliran dalam Sistem Perpipaan

Reducer sangat berguna ketika dipasang dengan benar sebagai penghubung antar pipa dengan ukuran berbeda. Namun, Anda perlu selalu memperhatikan persyaratan pemasangan reducer yang baik akan memastikan produktivitas berjalan lancar serta memberikan manfaat setiap saat.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
04
.
07
.
24

Keunggulan Pneumatic Actuator untuk Berbagai Aplikasi Industri

Aktuator adalah perangkat mekanik yang bertindak sebagai perantara antara sinyal kontrol untuk menghasilkan gerakan dalam suatu sistem, dan electric actuator memanfaatkan energi listrik menjadi gaya mekanik atau energi kinetik untuk menghasilkan gerakan. Lalu, bagaimana dengan pneumatic actuator?

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
01
.
07
.
24

Menelusuri Keunggulan dan Tabel Pipa SCH80

Salah satu varian pipa yang seringkali menjadi pilihan untuk aplikasi dengan suhu dan tekanan tinggi adalah pipa SCH80.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
30
.
06
.
24

Keunggulan Pipa SCH40 dalam Berbagai Aplikasi Industri beserta Tabelnya

Memahami keunggulan hingga tabel pipa SCH40 untuk berbagai diameter dan betapa pentingnya pemilihan pipa yang tepat dalam setiap proyek konstruksi atau industri.