Flame Arrester: Pengertian, Cara Kerja, dan Pemasangannya

2024-05-10

Daftar isi

Tutup

Resiko kebakaran seringkali menjadi kekhawatiran utama di banyak fasilitas industri. Adanya bahan-bahan mudah terbakar, khususnya dalam sistem perpipaan, dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kebakaran yang bisa membahayakan lingkungan sekitar, dan menyebabkan kerugian finansial yang besar. Di sinilah peran penting flame arrester muncul. Flame arrester adalah perangkat yang dirancang khusus untuk mencegah penyebaran api dari suatu sumber api ke dalam sistem perpipaan. 

Untuk memahami lebih lanjut tentang pentingnya flame arrester dalam industri perpipaan, penting juga untuk memahami konsep dasar pencegahan ledakan dan kebakaran serta bagaimana flame arrester dapat menjadi solusi yang efektif dalam menghadapi tantangan ini.

Apa itu Flame Arrester?

Flame arrester adalah perangkat yang dirancang khusus untuk mencegah penyebaran api dari suatu sumber api ke dalam sistem perpipaan. Ini bekerja dengan menghentikan atau memadamkan api yang mencoba melewati perangkat tersebut. Misalnya, flame arrester dapat dipasang di ujung ventilasi atau pembuangan, di antara sumber api potensial dan ruang yang berisi bahan yang mudah terbakar, atau pada titik-titik penghubung di dalam sistem perpipaan.

Contoh-contoh flame arrester meliputi end-of-line deflagration flame arrester, in-line deflagration flame arrester, dan in-line detonation flame arrester, yang masing-masing dipasang berdasarkan lokasi tertentu dalam sistem perpipaan dan berfungsi untuk mencegah ledakan atau kebakaran yang mungkin terjadi.

Mengapa Flame Arrester Penting?

Terlepas dari jenis industrinya, ada baiknya kita tahu bagaimana reaksi kebakaran bisa terjadi dan tentang resiko lain yang mungkin muncul, yaitu ledakan. Pencegahan ledakan atau kebakaran dalam fasilitas industri menjadi prioritas yang tidak bisa diabaikan. Meskipun berbagai tindakan pencegahan telah diimplementasikan, seperti penggunaan sistem pemadaman api dan pengaturan tekanan yang tepat, namun resiko masih tetap ada.

Flame arrester adalah perangkat yang dirancang untuk mencegah penyebaran api dari suatu sumber api ke dalam ruang yang berpotensi mengandung media yang mudah terbakar. Secara harfiah, flame arrester berarti penangkal api, bekerja dengan menghentikan atau memadamkan api muncul dan mencoba melewati perangkat tersebut.

Flame Arrester

Flame arrester penting diaplikasikan di industri karena merupakan salah satu komponen kunci dalam menjaga keselamatan dan mencegah kebakaran, serta ledakan yang dapat terjadi. Dengan mencegah penyebaran api dari sumber api, flame arrester membantu mengurangi risiko bahaya bagi pekerja, lingkungan, dan fasilitas itu sendiri. 

Di Mana Flame Arrester Dipasang?

Flame arrester biasanya diletakkan di dalam sistem perpipaan atau tangki yang mengandung bahan-bahan mudah terbakar atau bahan bakar. Penempatan flame arrester biasanya strategis, yakni pada titik-titik di mana risiko terjadinya percikan api atau potensi penyebaran api ke ruang yang berpotensi membahayakan. Misalnya, flame arrester dapat dipasang di ujung ventilasi atau pembuangan, di antara sumber api potensial dan ruang yang berisi bahan yang mudah terbakar, atau pada titik-titik penghubung di dalam sistem perpipaan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa flame arrester dapat dengan efektif menangkap atau memadamkan api sebelum dapat menyebar lebih jauh dalam sistem, mengurangi risiko kebakaran atau ledakan secara signifikan.

Bagaimana Flame Arrester Bekerja?

Prinsip kerja flame arrester didasarkan pada kemampuannya untuk menghentikan atau memadamkan api yang mencoba melewati perangkat tersebut. Ketika api mencapai flame arrester, perangkat ini bekerja dengan cara menghilangkan panas yang dihasilkan oleh proses pembakaran, sehingga mencegah penyebaran api lebih lanjut ke dalam sistem perpipaan dan mengurangi risiko terjadinya ledakan atau kebakaran.

Perlu diketahui, tidak ada komponen flame arrester yang bergerak. Jadi, flame arrester bekerja secara pasif menyerap panas dan mencegah api merambat ke sisi lainnya. Terdapat tiga tipe flame arrester yang umumnya digunakan dalam industri secara luas. Tipe-tipe ini dibedakan berdasarkan lokasi dipasangnya flame arrester. End-of-line deflagration flame arrester yang dipasang di ujung saluran, in-line deflagration flame arrester dipasang di dalam sistem perpipaan, di antara titik-titik yang berpotensi menjadi sumber api, dan in-line detonation flame arrester yang dirancang menggunakan teknologi khusus untuk menangani kejadian ledakan yang lebih kuat dan berbahaya, seperti detonasi dalam sistem perpipaan.

Apa yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Memasang Flame Arrester?

Sebelum memasang flame arrester, beberapa faktor perlu dipertimbangkan untuk memastikan kinerja yang optimal. Pertama, sifat bahan yang diproses harus dipahami dengan baik, seperti jenis bahan, tekanan, suhu, dan komposisi kimianya. Kedua, ukuran dan kapasitas sistem perpipaan juga harus diperhitungkan untuk memastikan flame arrester dapat menangani aliran bahan secara efisien. Selain itu, lingkungan operasional, seperti suhu lingkungan dan kondisi atmosfer, serta persyaratan regulasi dan standar keselamatan yang berlaku, juga harus menjadi pertimbangan utama dalam pemilihan flame arrester yang sesuai. 

Oleh karena itu, penting bagi setiap industri yang menggunakan bahan-bahan mudah terbakar untuk memasang flame arrester yang sesuai. Sebagai langkah proaktif, industri terkait juga perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya penggunaan flame arrester dan mengintegrasikan standar keselamatan yang ketat dalam fasilitas yang dimiliki.

Mau tau informasi lebih banyak terkait komponen industri dan sistem perpipaan? Tunggu pembahasannya dalam artikel-artikel ACS selanjutnya! Anda juga bisa menemukan komponen perpipaan berkualitas tinggi yang Anda bisa lihat di website alvindocs.com

Penulis

Om Vin
Om Vin adalah full-time in-house engineer ACS dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri pipa fitting dan sangat gemar dengan tantangan.

Share

  • Facebook
  • Tweet
  • Whatsapp
  • LinkedIn

Artikel lainnya

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
04
.
11
.
25

Panduan Lengkap API 6D vs API 600

API 6D dipakai untuk valve di pipeline migas, sedangkan API 600 fokus pada steel gate valve di refinery. Bedanya terletak pada fungsi, tekanan, dan aplikasinya.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
04
.
11
.
25

Prosedur Safety Valve di Fuel Terminal

Safety valve jadi garis pertahanan terakhir di terminal BBM untuk cegah overpressure, kebakaran, & ledakan. Kuncinya: uji rutin & patuh standar API–NFPA.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
03
.
11
.
25

Sistem Piping di Fuel Terminal

Desain sistem piping di terminal BBM memastikan distribusi bahan bakar aman, efisien, dan sesuai standar seperti API 2610, NFPA, serta HSE guidelines.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
03
.
11
.
25

Subsea Valve: Material & Coating Anti Korosi

Subsea valve butuh material dan coating anti korosi tangguh untuk tahan tekanan, garam, dan biofouling di laut dalam agar operasi tetap aman dan andal.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
25

API 602 dan API 608 pada valve, apa perbedaannya?

API 602 untuk forged steel valve kecil bertekanan tinggi, sedangkan API 608 untuk ball valve medium–besar dengan isolasi cepat di industri.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
25

Pengertian Fuel Terminal, Fungsi, dan Contohnya

Fuel terminal adalah fasilitas penyimpanan dan distribusi BBM skala besar yang memastikan pasokan energi tetap stabil, aman, dan efisien.