Double Block and Bleed (DBB) Valve: Prinsip Kerja dan Kapan Diperlukan?

2025-09-23

Daftar isi

Tutup

Dalam dunia industri minyak & gas, petrokimia, hingga pembangkit listrik, keamanan sistem perpipaan bukan sekadar soal menjaga aliran fluida tetap lancar. Kesalahan kecil pada sistem isolasi bisa berakibat pada downtime yang mahal, risiko kebocoran bahan berbahaya, bahkan kecelakaan kerja. Di sinilah peran Double Block and Bleed (DBB) valve menjadi sangat penting.

DBB valve dirancang untuk memberikan tingkat isolasi yang lebih tinggi dibandingkan valve biasa. Dengan adanya dua titik penyekat (double block) dan jalur pembuangan tekanan (bleed), valve ini mampu memastikan bahwa aliran benar-benar terisolasi sebelum dilakukan pekerjaan maintenance atau pengujian kebocoran. Tidak heran jika banyak standar industri internasional merekomendasikan penggunaannya di aplikasi-aplikasi kritis.

Prinsip Kerja DBB Valve

Source Image: Budenberg.co.uk

Double Block and Bleed (DBB) valve pada dasarnya adalah satu unit valve industri yang menggabungkan dua fungsi utama: isolasi ganda (double block) dan pembuangan tekanan (bleed). Tujuannya sederhana: memastikan sistem benar-benar aman dari kebocoran sebelum dilakukan pekerjaan perawatan atau pengujian.

Konfigurasi DBB valve umumnya terdiri dari dua block valve dan satu bleed (vent) valve yang ditempatkan di antara keduanya. Dengan desain ini, bagian pipa atau sistem yang diisolasi bisa dipastikan bebas dari fluida atau gas bertekanan yang berpotensi membahayakan teknisi.

1. Double Block (Dua Titik Penyekat)

  • Block valve pertama menutup aliran dari sisi upstream.
  • Block valve kedua menutup aliran dari sisi downstream.
  • Kedua penyekat ini bekerja sebagai barrier ganda sehingga meskipun salah satu mengalami kebocoran kecil, aliran tetap tidak akan masuk ke area kerja.

Prinsip ini sangat krusial di industri minyak & gas, di mana fluida sering bertekanan tinggi dan mengandung bahan berbahaya. Dengan adanya isolasi ganda, risiko kebocoran bisa ditekan seminimal mungkin.

2. Bleed (Pembuangan Tekanan di Antara Dua Block)

Di antara dua block valve, terdapat bleed valve yang berfungsi untuk melepaskan fluida atau gas yang mungkin masih terperangkap. Begitu kedua block valve ditutup, bleed valve dibuka untuk membuang tekanan sisa ke atmosfer atau ke jalur pembuangan yang aman seperti flare atau sistem drainase tertutup untuk fluida berbahaya.

Proses ini memastikan:

  • Tekanan benar-benar nol di area kerja.
  • Tidak ada risiko fluida berbahaya yang tiba-tiba keluar saat teknisi membuka sistem.
  • Isolasi bisa diverifikasi secara visual (misalnya, jika tidak ada fluida keluar dari bleed, maka sistem aman).

Tipe DBB Valve

DBB Valve

DBB valve tidak hanya hadir dalam satu bentuk. Desain dan konstruksinya bervariasi tergantung kebutuhan aplikasi, tekanan operasi, hingga efisiensi instalasi. Secara umum, tipe DBB valve dapat dibedakan menjadi berdasarkan konfigurasi bodi dan berdasarkan desain ball valve.

1. Berdasarkan Konfigurasi Bodi

A. Integral Type

  • Seluruh komponen (dua block dan satu bleed) digabung dalam satu bodi valve.
  • Lebih ringkas, hemat ruang instalasi, dan mengurangi potensi titik kebocoran.
  • Umumnya dipakai di sistem dengan keterbatasan ruang atau ketika efisiensi pemasangan jadi prioritas.

B. Split Type

  • Terdiri dari dua valve terpisah (biasanya dua block valve) yang dihubungkan oleh pipa, dengan satu bleed valve di antaranya.
  • Memberikan fleksibilitas desain, bisa digunakan pada sistem yang membutuhkan ukuran lebih besar.
  • Namun, memerlukan ruang instalasi lebih banyak dan menambah potensi titik sambungan (leak path).

Baca juga: Cryogenic Ball Valve

2. Berdasarkan Desain Ball Valve

A. Floating Ball Design

  • Bola valve “mengambang” dan ditekan oleh tekanan fluida ke arah seat.
  • Cocok untuk ukuran kecil hingga menengah, dengan tekanan relatif lebih rendah.
  • Desainnya sederhana, biaya lebih ekonomis, tapi tidak ideal untuk tekanan sangat tinggi.

B. Trunnion Mounted Ball Design

  • Bola valve ditopang oleh trunnion (poros penahan) sehingga stabil terhadap tekanan tinggi.
  • Memungkinkan ukuran valve yang lebih besar dengan torsi pengoperasian lebih rendah.
  • Biasanya dipakai di aplikasi minyak & gas bertekanan tinggi, meski harganya lebih mahal.

Kalau kamu ingin tahu lebih detail mengenai bagaimana keduanya bekerja, cek pembahasan khusus di artikel Perbedaan Floating vs Trunnion Mounted Ball Valve. Dengan memahami perbedaan mendasar ini, akan lebih mudah menentukan valve mana yang tepat sebelum melangkah ke topik DBB valve.

Baca juga: Subsea Ball Valve

3. Jenis DBB Valve Lainnya (Tambahan dari Konstruksi)

Selain berdasarkan konfigurasi bodi, DBB valve juga tersedia dalam berbagai bentuk:

Jenis DBB Valve Karakteristik Kelebihan Kekurangan Aplikasi Umum
DBB Plug Valve Dua plug sebagai penyekat, bleed di tengah Operasi cepat, tekanan drop rendah, material bervariasi Plug cepat aus di siklus tinggi Fluida beragam, termasuk media korosif
DBB Gate Valve Dua disc bergerak vertikal Ukuran besar (hingga 50”), aliran lurus, cocok tekanan tinggi Operasi lambat, konsumsi energi lebih tinggi Sistem air & tekanan tinggi
DBB Ball Valve Dua ball dalam satu bodi Operasi cepat 90°, tekanan drop minimal, tersedia luas Lebih mahal dibanding ball valve biasa Industri minyak & gas, petrokimia
DBB Butterfly Valve Dua disc berputar di poros tengah Ringan, cepat, ketersediaan tinggi Ada pressure drop, kurang ideal untuk throttling lama Sistem dengan kebutuhan cepat ON/OFF

Kapan DBB Valve Diperlukan?

DBB valve tidak selalu dipasang di setiap sistem perpipaan, tapi ada kondisi tertentu di mana penggunaannya jadi krusial. Beberapa situasi tersebut antara lain:

1. Isolasi Sistem untuk Maintenance

Saat sebagian sistem atau pipa perlu diperbaiki, DBB valve digunakan untuk menutup aliran fluida dari dua sisi sekaligus. Hal ini memastikan area kerja benar-benar aman dari kebocoran yang bisa membahayakan teknisi.

2. Pengujian Kebocoran (Leak Test)

DBB valve memungkinkan teknisi melakukan uji kebocoran pada segmen tertentu dari sistem. Dengan menutup dua block valve dan membuka bleed valve, teknisi bisa memastikan apakah ada aliran atau kebocoran yang tidak diinginkan.

3. Mencegah Kontaminasi Silang Antar Fluida

Dalam sistem yang menangani lebih dari satu jenis fluida, DBB valve berfungsi sebagai penghalang ganda yang mencegah fluida bercampur. Misalnya dalam industri minyak & gas atau kimia, pencampuran fluida bisa berakibat fatal terhadap kualitas maupun keselamatan operasional.

Keuntungan Menggunakan DBB Valve

Penggunaan Double Block and Bleed (DBB) Valve bukan hanya sekadar tren di industri, melainkan sebuah solusi praktis yang membawa banyak keuntungan. Beberapa di antaranya:

1. Efisiensi Ruang Instalasi

DBB valve menggabungkan fungsi dua block valve dan satu bleed valve dalam satu desain kompak. Artinya, kamu tidak perlu memasang banyak valve terpisah yang memakan ruang lebih besar. Hal ini membuat instalasi menjadi lebih ringkas, terutama pada area dengan keterbatasan ruang seperti platform lepas pantai atau pabrik dengan layout padat.

2. Meningkatkan Keselamatan Kerja

Dengan kemampuan isolasi ganda ditambah fungsi bleed, DBB valve mampu memastikan bahwa tidak ada fluida berbahaya yang tertinggal di jalur pipa saat proses maintenance. Hal ini mengurangi risiko paparan zat beracun, mudah terbakar, atau bertekanan tinggi terhadap pekerja.

3. Meminimalkan Potensi Kebocoran

Salah satu keunggulan utama DBB valve adalah kemampuannya mencegah kebocoran dari jalur pipa yang sedang diisolasi. Dibandingkan penggunaan kombinasi valve terpisah, desain DBB lebih andal karena mengurangi jumlah sambungan dan potensi titik kebocoran.

Standar dan Sertifikasi Relevan

Dalam dunia industri, keandalan valve harus selalu dibuktikan dengan standar internasional. Beberapa standar yang relevan untuk DBB valve adalah:

  • API 6D: Standar dari American Petroleum Institute untuk pipeline valve, termasuk DBB valve, yang memastikan aspek desain, manufaktur, dan pengujian sesuai regulasi.
  • API 598: Menetapkan metode pengujian untuk valve, terutama terkait ketahanan terhadap kebocoran (leak test).
  • ISO 10497: Standar internasional yang berfokus pada pengujian fire-safe untuk valve, memastikan valve tetap berfungsi meskipun terpapar api atau suhu ekstrem.

Dengan mematuhi standar tersebut, DBB valve tidak hanya menjamin performa optimal tetapi juga meningkatkan keamanan operasional di berbagai sektor industri.

Double Block and Bleed (DBB) valve bukan hanya sekadar komponen tambahan dalam sistem perpipaan, melainkan solusi penting untuk memastikan keamanan, efisiensi ruang, dan pencegahan kebocoran. Dengan memahami kapan DBB valve diperlukan, cara memilih yang tepat, serta standar sertifikasi yang berlaku, kamu bisa lebih percaya diri dalam merancang maupun mengoperasikan sistem perpipaan yang andal.

Untuk hasil terbaik, selalu gunakan DBB valve berkualitas tinggi yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi, media fluida, serta kondisi tekanan dan temperatur. Dengan begitu, risiko kegagalan sistem dapat diminimalkan, sekaligus meningkatkan keselamatan kerja.

Pemahaman mengenai jenis-jenis ball valve juga penting karena setiap tipe memiliki karakteristik unik yang bisa mempengaruhi performa sistem. Selain itu, jangan lewatkan panduan lengkap tentang memilih valve untuk aplikasi khusus agar keputusanmu lebih tepat sesuai kebutuhan industri.

Dengan pemahaman yang lebih mendalam, kamu bisa memastikan pemilihan valve dalam sistem perpipaan menjadi lebih tepat, efisien, dan aman.

Penulis

Share

  • Facebook
  • Tweet
  • Whatsapp
  • LinkedIn

Artikel lainnya

No items found.