Sambungan tidak hanya bergantung pada jenis mur dan baut, tapi juga pada ukurannya. Jika ukuran tidak sesuai, ulir bisa rusak, mur sulit dikencangkan, bahkan komponen gagal terpasang. Itulah mengapa memahami standar ukuran menjadi hal mendasar sebelum mulai merakit.
Dua sistem yang paling umum digunakan adalah metrik dan imperial. Keduanya memiliki notasi dan satuan berbeda, serta digunakan di berbagai negara dan sektor industri. Lalu, apa saja perbedaannya? Mari kita bahas satu per satu.
Sistem Metrik dan Imperial: Dua Standar Ukuran Baut dan Mur yang Perlu Dikenali

Ukuran baut dan mur tidak hanya berbicara soal panjang atau diameter semata. Di balik setiap notasi terdapat sistem pengukuran yang menentukan bagaimana sebuah sambungan dapat dikencangkan dengan tepat. Dua standar yang umum digunakan di berbagai negara adalah sistem metrik dan sistem imperial. Meskipun fungsinya sama, keduanya memiliki format penulisan, satuan, dan logika pengukuran yang berbeda. Pemahaman terhadap masing-masing sistem akan membantu Anda memilih komponen yang sesuai dan mencegah kesalahan saat pemasangan.
Sistem Metrik: Format Notasi dan Keterangannya
Sistem metrik merupakan sistem pengukuran internasional yang menggunakan satuan milimeter (mm). Notasinya diawali huruf "M", diikuti oleh angka yang menyatakan diameter luar batang baut. Umumnya ditulis dalam format seperti: M8 x 1.25 x 30
Penjelasan dari notasi tersebut:
M8: diameter luar batang baut adalah 8 mm
1.25: pitch ulir, yaitu jarak antar puncak ulir, sebesar 1,25 mm
30: panjang batang baut dari bawah kepala hingga ujungnya adalah 30 mm
Apabila pitch tidak dituliskan, maka dianggap menggunakan pitch standar (coarse thread). Misalnya, notasi M8 x 30 secara default berarti pitch-nya adalah 1,25 mm (pitch coarse untuk M8). Setiap ukuran diameter dalam sistem metrik biasanya memiliki beberapa variasi pitch, seperti fine pitch untuk kebutuhan presisi. Contohnya, M8 dapat pula tersedia dalam pitch 1.0 mm atau 0.75 mm, tergantung aplikasi.
Salah satu keunggulan sistem metrik adalah konsistensinya. Notasi yang ringkas dan logis menjadikan sistem ini mudah dikenali dan banyak digunakan—terutama di Eropa, Asia, dan negara-negara yang telah mengadopsi sistem metrik sebagai standar resmi. Sistem ini juga umum digunakan pada kendaraan, mesin industri, dan peralatan konstruksi modern.
Sistem Imperial: Threads Per Inch dan Format Penulisannya
Sementara sistem metrik menggunakan satuan milimeter, sistem imperial memakai satuan inci (inch) dan mengukur ulir berdasarkan jumlah ulir per inci, atau dikenal sebagai TPI (Threads Per Inch). Format penulisannya biasanya sebagai berikut: 1/4”–20 UNC
Penjelasannya:
1/4”: diameter luar baut adalah 1/4 inci
20: terdapat 20 ulir dalam satu inci panjang
UNC: jenis ulir Unified Coarse Thread (ulir kasar)
Sistem imperial membagi ulir menjadi beberapa jenis, tergantung pada kepadatan ulir:
- UNC (Unified Coarse Thread): pitch lebih lebar, cocok untuk material ringan dan pemasangan cepat
- UNF (Unified Fine Thread): pitch lebih rapat, memberikan penguncian lebih presisi dan tahan getaran
Meski dua baut memiliki diameter yang sama—misalnya sama-sama 1/4 inci—perbedaan pada TPI membuatnya tidak bisa ditukar begitu saja. Menggabungkan baut UNC ke mur UNF, atau sebaliknya, akan menyebabkan kerusakan ulir atau kegagalan sambungan.
Notasi dalam sistem imperial umumnya menggunakan pecahan seperti 1/4", 5/16", 3/8", dan seterusnya. Untuk memastikan kecocokan saat pemasangan, sering kali diperlukan alat bantu seperti thread gauge versi imperial. Sistem ini masih banyak dijumpai di sektor-sektor teknik berat, alat berat lama, serta mesin produksi dari Amerika Serikat. Beberapa industri seperti migas dan aerospace juga masih mengandalkan sistem imperial, terutama jika peralatannya mengikuti standar teknik dari AS.
Catatan: nilai pada tabel bersifat pendekatan dan tidak selalu identik, sehingga komponen metrik dan imperial tidak boleh dicampur meskipun ukurannya tampak mirip.
Metrik atau Imperial? Begini Cara Menentukannya

Pemilihan sistem ukuran sebaiknya disesuaikan dengan asal produk dan konteks penggunaannya. Komponen dari Jepang, Eropa, atau Korea umumnya menggunakan sistem metrik, sementara mesin atau peralatan dari Amerika Serikat sering kali memakai ulir imperial seperti UNC atau UNF.
Pada peralatan lama, terutama di sektor seperti migas dan pertambangan, sistem imperial masih kerap dijumpai. Namun untuk peralatan modern, sistem metrik kini lebih banyak dipilih karena lebih mudah distandarisasi dan tersedia luas secara global.
Namun, ukuran metrik dan imperial kadang terlihat mirip, sehingga mudah tertukar. Ini bisa berujung pada kerusakan ulir atau sambungan yang tidak mengunci sempurna. Kesalahan umum lainnya adalah hanya mengacu pada diameter luar baut tanpa memeriksa pitch-nya.
Agar tidak salah, pastikan Anda selalu mengecek spesifikasi lengkap: diameter, pitch, dan sistem ukuran. Gunakan alat bantu seperti thread gauge atau konsultasikan katalog teknis sebelum memilih baut atau mur pengganti.
Ukuran baut dan mur bukan sekadar angka, tetapi mewakili sistem teknis yang mempengaruhi kekuatan, keakuratan, dan keamanan sambungan. Mengenal perbedaan antara standar metrik dan imperial akan membantu Anda memilih komponen yang tepat, mencegah kesalahan pemasangan, dan memperpanjang usia pakai sambungan.
Meskipun ACS tidak menyediakan baut dan mur, kami menyediakan berbagai komponen perpipaan yang dirancang agar tersambung kuat menggunakan sistem pengencangan yang sesuai. Jelajahi produk kami di alvindocs.com dan pastikan setiap sambungan perpipaan Anda dibangun dengan standar terbaik.
Baca juga: Cara Menentukan Ukuran Kunci Baut yang Tepat