Apa Saja 6 Tahapan Proses Pembuatan BBM?

2024-04-11

Daftar isi

Tutup

Ketika mengisi bahan bakar kendaraan kita atau menggunakan alat-alat listrik di rumah, mungkin kita jarang memikirkan perjalanan yang panjang yang dilakukan dalam tahapan atau proses pembuatan Bahan Bakar Minyak (BBM) sebelum mencapai tangan kita. Namun, perlu diketahui bahwa setiap tetes bahan bakar yang kita gunakan melalui kendaraan atau peralatan listrik telah menjalani serangkaian proses yang kompleks. 

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi enam tahapan utama dalam pembuatan BBM, mulai dari destilasi sampai tahap akhir sebelum BBM siap digunakan dan didistribusikan secara luas. 

Tahap atau Proses Pembuatan BBM

Sebagai salah satu sumber energi yang paling dominan digunakan di seluruh dunia, BBM memainkan peran penting dalam mendukung mobilitas, transportasi, produksi energi, dan ekonomi global secara keseluruhan. Oleh karena itu, pemahaman tentang proses pembuatan BBM tidak hanya memberikan wawasan tentang bagaimana sumber daya alam kita dimanfaatkan, tetapi juga mengingatkan kita akan pentingnya keberlanjutan, efisiensi, dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan energi dunia saat ini dan di masa depan.

Terdapat 6 proses tahapan atau proses pembuatan BBM secara umum. Mari kita jelajahi satu persatu tahapannya.

Tahap Destilasi

Ini adalah proses utama dalam pemurnian minyak mentah. Minyak mentah dipanaskan dalam sebuah tangki dan kemudian komponen-komponennya dipisahkan berdasarkan titik didihnya yang berbeda. Fraksi-fraksi yang diperoleh dari tahap destilasi ini menghasilkan gas, nafta, dan minyak tanah.

Tahap Cracking

Cracking adalah proses pemecahan molekul-molekul yang lebih besar menjadi molekul-molekul yang lebih kecil. Tahap ini juga dikenal dengan proses penyulingan minyak bumi.

Tahap Reforming

Reforming adalah proses mengubah bentuk molekul hidrokarbon yang lebih sederhana menjadi senyawa-senyawa hidrokarbon yang lebih kompleks dan bermanfaat dengan metode katalis atau pemanasan.

Tahap Alkilasi

Tahap ini merupakan proses penambahan katalis asam kuat seperti asam sulfat, asam klorida, atau asam Lewis. Setelah itu, dilanjutkan dengan proses penggabungan molekul kecil untuk membentuk senyawa-senyawa hidrokarbon yang lebih besar dan bermanfaat.

Tahap Treating

Tahap treating bertujuan untuk menghilangkan kontaminan dan senyawa-senyawa tidak diinginkan dari produk-produk BBM yang dihasilkan, seperti sulfur dan nitrogen. Proses penanganan ini diperlukan untuk memenuhi standar emisi lingkungan yang ketat.

Tahap Blending

Setelah produk-produk BBM dipisahkan, dimurnikan, dan diolah melalui tahapan-tahapan sebelumnya, mereka kemudian dapat dicampurkan (blending) untuk menciptakan produk akhir dengan spesifikasi yang diinginkan. Blending dilakukan untuk mencapai tingkat oktan yang tepat untuk bensin, dan sifat-sifat lainnya sesuai dengan kebutuhan pasar dan standar yang berlaku.

Proses-proses di atas sangat penting dalam menjaga ketersediaan dan kualitas bahan bakar minyak agar sampai ke tangan kita dengan baik. Bisa dilihat bahwa pembuatan bahan bakar minyak melibatkan serangkaian tahapan yang kompleks dan terstruktur dengan baik untuk menghasilkan produk akhir yang memenuhi standar kualitas dan kebutuhan pasar.

Dengan tahapan-tahapan tersebut, produsen dapat mengoptimalkan proses produksi mereka untuk menghasilkan bahan bakar minyak yang berkualitas tinggi dan memenuhi permintaan pasar yang terus berkembang. Selain itu, pemahaman yang baik tentang proses-proses ini juga memungkinkan produsen untuk mengidentifikasi dan mengatasi potensi masalah yang mungkin timbul selama proses produksi, sehingga memastikan konsistensi dan kehandalan pasokan bahan bakar minyak.

Jangan lupa untuk terus menggali informasi dan memperdalam pengetahuan tentang industri bahan bakar minyak. Tunggu informasi lainnya di website alvindocs.com selengkapnya, ya!

Penulis

Om Vin
Om Vin adalah full-time in-house engineer ACS dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri pipa fitting dan sangat gemar dengan tantangan.

Share

  • Facebook
  • Tweet
  • Whatsapp
  • LinkedIn

Artikel lainnya

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
18
.
07
.
25

Material Baut dan Mur: Menentukan Ketahanan Sambungan Sejak Awal

Banyak kesalahan pemilihan material terjadi karena kurangnya pemahaman akan kondisi aplikasi. Mengapa demikian?

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
18
.
07
.
25

Bentuk Kepala Baut Bukan Sekadar Tampilan—Kenali Fungsinya Sebelum Dipasang

Bentuk kepala baut bukan sekadar tampilan—setiap desain memiliki tujuan fungsional yang berkaitan langsung dengan kekuatan, efisiensi pemasangan, hingga faktor visual.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
17
.
07
.
25

Metrik vs Imperial: Kenapa Baut M6 Tidak Sama dengan 1/4 Inch? Ini Penjelasannya

Ukuran baut dan mur bukan sekadar angka, tetapi mewakili sistem teknis yang mempengaruhi kekuatan, keakuratan, dan keamanan sambungan. Mengenal perbedaan antara standar metrik dan imperial akan membantu Anda memilih komponen yang tepat, mencegah kesalahan pemasangan, dan memperpanjang usia pakai sambungan.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
15
.
07
.
25

Ulir Baut Tidak Universal—Panduan Ringkas Memahami UNC, UNF, dan Metrik

Setiap jenis ulir punya fungsi dan keunggulannya masing-masing. Salah memilih bisa berarti sambungan yang mudah longgar atau rusak. Ketahui tipsnya!

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
15
.
07
.
25

Agar Nggak Salah Paham di Proyek, Pahami Dulu Istilah-istilah Perpipaan Ini

Bukan hanya untuk engineer, pengetahuan ini juga berguna bagi teknisi lapangan, pengawas proyek, dan penyedia material. Apakah benar?

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
10
.
07
.
25

Bagaimana Lined Valve Dibuat?

Lined valve bukan sekadar komponen pipa biasa. Dari proses pemilihan bahan, pembentukan body, pelapisan hingga pengujian, semuanya dilakukan dengan tingkat presisi tinggi. Bagaimana prosesnya?