Dalam dunia teknik dan perakitan, baut mungkin terlihat seperti komponen kecil yang sepele. Tapi jangan salah, ulir pada baut adalah bagian krusial yang menentukan kekuatan dan keamanan suatu sambungan. Ulir inilah yang membuat baut bisa "mengunci" dua komponen secara mekanis agar tidak mudah lepas.
Fungsi Ulir dalam Baut
Secara sederhana, ulir adalah pola spiral yang terdapat di bagian luar baut (atau dalam mur) yang memungkinkan kedua komponen tersebut dapat dikencangkan secara presisi. Fungsi utama ulir, antara lain:
- Menghasilkan gaya jepit yang kuat antara dua bagian.
- Mencegah gerakan akibat getaran atau beban.
- Memungkinkan pembongkaran dan perakitan ulang jika diperlukan.
Karena itulah, pemilihan jenis ulir bukanlah keputusan yang bisa diambil sembarangan.
Pentingnya Mengetahui Jenis Ulir
Setiap jenis ulir memiliki karakteristik yang berbeda, seperti jarak antar ulir (pitch), bentuk profil, dan sistem satuan pengukurannya. Misalnya, ulir metrik menggunakan satuan milimeter, sedangkan UNC dan UNF menggunakan satuan inci (imperial). Bila jenis ulir tidak cocok dengan mur atau komponen lainnya:
- Sambungan bisa gagal mengunci secara sempurna.
- Ulir bisa aus atau rusak saat dikencangkan.
- Dalam kasus tertentu, bisa terjadi kerusakan permanen pada komponen.
Itulah mengapa penting untuk memahami perbedaan jenis ulir, terutama jika kamu sering bekerja di bidang teknik, otomotif, manufaktur, atau konstruksi. Kesalahan sekecil apapun dalam memilih jenis ulir bisa berdampak besar pada performa dan keamanan sistem.
Jenis-Jenis Ulir Baut yang Umum Digunakan

Di balik bentuk ulir pada baut, terdapat standar internasional yang mengatur ukuran, pitch, dan sudut ulir agar sambungan yang dibuat benar-benar kuat dan aman.
Berikut adalah tiga jenis ulir baut yang paling umum digunakan di industri: Metrik, UNC, dan UNF.
1. Ulir Metrik (ISO Metric Thread)
Ulir metrik adalah jenis ulir yang paling banyak digunakan secara global, termasuk di Indonesia. Standar ini ditetapkan oleh ISO (International Organization for Standardization) dan menggunakan satuan metrik (milimeter).
Ciri-ciri:
- Penamaan biasanya ditulis seperti: M6 x 1.0
- M6 menunjukkan diameter luar ulir 6 mm
- 1.0 menunjukkan jarak antar ulir (pitch) sebesar 1 mm
- Umumnya digunakan di sektor otomotif, elektronik, konstruksi, dan mesin industri.
- Memiliki profil ulir berbentuk segitiga dengan sudut 60°.
Kelebihan:
- Standar internasional → mudah dicari dan digunakan di berbagai negara.
- Memudahkan komunikasi antar teknisi lintas negara karena satuan yang seragam.
Kekurangan:
- Untuk beberapa aplikasi industri berat (khususnya di AS), terkadang lebih dipilih ulir imperial karena dianggap lebih presisi dalam konteks tertentu.
2. Ulir UNC (Unified National Coarse)
UNC (Unified National Coarse) adalah standar ulir dari sistem imperial (inci) yang banyak digunakan di Amerika Serikat dan Kanada. Sesuai namanya, pitch-nya lebih lebar (coarse) dibanding ulir halus seperti UNF.
Ciri-ciri:
- Penulisan umumnya seperti: 1/4"-20 UNC
- 1/4" menunjukkan diameter baut
- 20 artinya ada 20 ulir per inci (TPI - threads per inch)
- Profil ulir berbentuk segitiga dengan sudut 60°, sama seperti metrik.
Kelebihan:
- Pemasangan lebih cepat karena pitch yang lebih besar.
- Lebih tahan terhadap keausan terutama pada sambungan yang sering dibongkar pasang.
- Cocok untuk bahan lunak seperti aluminium, plastik, atau logam ringan.
Kekurangan:
- Tidak sepresisi ulir halus dalam aplikasi bergetar tinggi.
- Tidak umum di negara-negara yang menggunakan sistem metrik, sehingga perlu penyesuaian saat impor atau ekspor produk.
3. Ulir UNF (Unified National Fine)
UNF (Unified National Fine) adalah tipe ulir imperial yang memiliki pitch lebih rapat dibandingkan UNC. Ulir jenis ini didesain untuk aplikasi yang membutuhkan presisi tinggi dan tahan terhadap getaran.
Ciri-ciri:
- Contoh penulisan: 1/4"-28 UNF
- 1/4" = diameter luar
- 28 TPI = jumlah ulir per inci
Kelebihan:
- Sambungan lebih kuat dan stabil, terutama pada bahan keras.
- Sangat cocok untuk lingkungan bergetar tinggi, seperti sektor otomotif dan penerbangan.
- Lebih baik dalam menahan gaya tarikan karena area kontak ulir lebih besar.
Kekurangan:
- Lebih sulit dibongkar pasang karena pitch yang rapat.
- Rentan aus jika digunakan di bahan lunak atau jika tidak dipasang dengan presisi.
Baca juga: Ulir Baut Tidak Universal—Panduan Ringkas Memahami UNC, UNF, dan Metrik
Tabel Perbandingan UNC, UNF, dan Metrik
Setelah memahami karakter masing-masing jenis ulir baut, penting untuk melihat perbedaan utamanya secara berdampingan. Tabel perbandingan ini akan memudahkan memilih jenis ulir yang tepat sesuai kebutuhan teknis di lapangan.
Penjelasan Singkat Perbandingan:
- Metrik vs Imperial: Sistem metrik lebih umum di negara-negara di luar Amerika, sementara UNC dan UNF adalah bagian dari sistem imperial yang dominan di Amerika Serikat.
- Pitch: UNC memiliki pitch yang lebih lebar, sehingga proses pemasangannya lebih cepat. Sebaliknya, UNF dengan pitch rapat memberikan kekuatan sambungan yang lebih tinggi.
- Kesesuaian Aplikasi: Jika kamu bekerja dengan bahan lunak atau sambungan yang sering dibongkar pasang, UNC bisa jadi pilihan. Tapi jika kamu butuh sambungan yang tahan terhadap getaran dan tekanan, UNF lebih disarankan. Untuk kebutuhan umum yang global, ulir metrik adalah pilihan paling fleksibel.
Baca juga: Material Baut dan Mur: Menentukan Ketahanan Sambungan Sejak Awal
Kapan Menggunakan UNC, UNF, atau Metrik?

Memilih jenis ulir baut bukan hanya soal ukuran, tapi juga soal fungsi, bahan, dan kondisi kerja. Berikut panduan ringkas dan sistematis untuk menentukan kapan kamu sebaiknya menggunakan masing-masing jenis ulir.
1. Ulir UNC (Unified National Coarse)
Gunakan UNC jika:
- Pemasangan perlu cepat dan praktis.
- Bekerja dengan bahan lunak seperti aluminium atau plastik.
- Tidak banyak getaran di area sambungan.
- Lokasi proyek di negara pengguna sistem imperial (seperti AS).
Cocok untuk perakitan rangka baja ringan, struktur rumah, peralatan rumah tangga, dan furniture logam.
2. Ulir UNF (Unified National Fine)
Gunakan UNF jika:
- Butuh sambungan yang kuat dan presisi tinggi.
- Lingkungan kerja memiliki getaran tinggi.
- Ruang pemasangan terbatas.
- Komponen akan menahan beban tarik tinggi.
Cocok untuk otomotif, aerospace, alat berat, dan mesin dengan komponen presisi.
3. Ulir Metrik (ISO Metric Thread)
Gunakan ulir metrik jika:
- Sistem kerja atau produk menggunakan standar internasional.
- Proyek dilakukan di negara pengguna sistem metrik (termasuk Indonesia).
- Ingin kemudahan perawatan dan ketersediaan suku cadang.
- Tidak membutuhkan spesifikasi kekuatan ulir ekstrem.
Cocok untuk otomotif Jepang/Korea/Eropa, mesin industri umum, elektronik, dan konstruksi bangunan.
Kesalahan Umum: Menyalahgunakan Tipe Ulir
Dalam pekerjaan teknis, kesalahan memilih jenis ulir baut sering kali tidak langsung terlihat, tapi bisa menyebabkan masalah serius di kemudian hari. Dua kesalahan yang paling sering terjadi adalah mencampur jenis ulir berbeda dan mengabaikan pitch ulir.
1. Mencampur Ulir Metrik dan Imperial (UNC/UNF)
Salah satu kesalahan yang paling umum adalah mencampurkan sistem metrik dan imperial, misalnya menggunakan baut metrik (seperti M8) lalu mencoba memasangkannya dengan mur berulir UNC atau UNF.
Meskipun tampak cocok secara kasat mata, sebenarnya bentuk dan jarak antar ulir berbeda. Hal ini sering menyebabkan drat tidak terpasang dengan presisi. Saat dikencangkan, bisa terjadi gesekan yang merusak ulir, membuat sambungan terasa seret atau bahkan macet.
Dalam jangka panjang, kesalahan ini akan membuat sambungan tidak kuat, mudah lepas saat beroperasi, dan dapat menyebabkan kerusakan pada komponen lainnya.
2. Mengabaikan Pitch Ulir
Kesalahan lain yang kerap diabaikan adalah tidak memperhatikan pitch ulir atau jarak antar gulungan drat. Banyak orang hanya fokus pada diameter baut, tanpa menyadari bahwa pitch yang tidak cocok dengan mur akan menyebabkan sambungan gagal berfungsi sebagaimana mestinya.
Misalnya, memasangkan baut dengan pitch 1.25 mm ke mur dengan pitch 1.0 mm akan menghasilkan sambungan yang tidak bisa dikencangkan secara sempurna. Akibatnya, ulir bisa cepat aus atau bahkan rusak ketika diberikan torsi berlebih.
Dalam beberapa kasus, kerusakan semacam ini membuat baut tidak bisa digunakan kembali dan mur menjadi tidak layak pakai.
3. Menggunakan Jenis Ulir yang Tidak Sesuai Aplikasi
Kesalahan selanjutnya yang cukup sering ditemukan di lapangan adalah menggunakan jenis ulir yang tidak sesuai dengan kebutuhan atau kondisi kerja. Misalnya, seseorang memilih ulir UNC karena lebih cepat dipasang, padahal sambungan tersebut berada di lingkungan yang penuh getaran seperti pada mesin kendaraan atau alat berat.
Dalam kondisi seperti ini, ulir coarse seperti UNC cenderung kurang mampu menahan getaran karena kontak antar drat yang lebih sedikit. Akibatnya, sambungan bisa menjadi longgar seiring waktu. Sebaliknya, ada juga yang menggunakan ulir UNF (yang memiliki pitch rapat dan presisi tinggi) untuk material lunak seperti aluminium atau plastik.
Hal ini justru dapat merusak material karena ulir halus terlalu tajam dan bisa mengikis bahan lunak lebih cepat, terutama jika dikencangkan berlebihan.
4. Tidak Memperhatikan Standar Proyek
Kesalahan terakhir yang sering terjadi, terutama dalam proyek-proyek lintas negara atau kerja sama antar tim, adalah mengabaikan standar ulir yang digunakan. Misalnya, komponen mesin yang didatangkan dari Amerika Serikat kemungkinan besar menggunakan ulir imperial (UNC/UNF), sementara tim pelaksana di lapangan menggunakan komponen tambahan dengan ulir metrik.
Jika tidak di cek secara teliti, bisa terjadi ketidaksesuaian yang berdampak pada proses perakitan. Sambungan bisa tidak pas, dan teknisi mungkin memaksakan pemasangan, yang justru memperparah kondisi dan merusak komponen.
Untuk mencegah hal ini, sangat penting memastikan sejak awal bahwa seluruh komponen dalam sistem mengacu pada satu standar ulir yang seragam, serta menggunakan alat bantu seperti thread gauge untuk verifikasi.
Kesalahan dalam memilih jenis ulir baut sering kali dianggap sepele, padahal bisa berdampak besar terhadap kekuatan sambungan, keawetan komponen, dan keselamatan sistem secara keseluruhan. Oleh karena itu, pemahaman teknis mengenai jenis ulir seperti metrik, UNC, dan UNF, serta ketelitian dalam pemasangannya, menjadi hal yang tidak boleh diabaikan.
Jika Anda sedang mengerjakan proyek yang membutuhkan baut, mur, dan komponen fastener berkualitas tinggi dengan berbagai jenis ulir, ACS siap menjadi mitra andal Anda. Kami menyediakan produk dengan standar industri internasional dan dukungan teknis untuk memastikan setiap sambungan dalam sistem Anda kuat, presisi, dan tahan lama dari awal hingga akhir proyek.
Baca juga: Metrik vs Imperial: Kenapa Baut M6 Tidak Sama dengan 1/4 Inch? Ini Penjelasannya