2023-11-22

Profesi Foreman Serta Tugas dan Kualifikasi

Daftar isi

Tutup

Dunia industri konstruksi dan manufaktur merupakan salah satu sektor industri yang dinamis dan kompleks. Berbagai aspek dari proyek tersebut, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan, perlu dilakukan dengan tepat. Oleh sebab itu, perlu diawasi dan dikelola oleh seseorang yang profesional dan berpengalaman, yaitu foreman. Apa saja yang dapat dilakukan oleh foreman?

Artikel ini akan mengulas lebih dalam peran penting foreman dalam mengawasi dan mengelola proyek konstruksi maupun manufaktur, serta mengatasi tantangan-tantangan, dan bagaimana mereka berperan sebagai penghubung antara manajemen proyek dan tenaga kerja lapangan.

Deskripsi Pekerjaan dan Tanggung Jawab Foreman

Secara harfiah, foreman berarti mandor, yaitu seseorang dengan keterampilan dan pengalaman yang bertanggung jawab mengawasi sekelompok pekerja, khususnya pada proyek konstruksi. Sedangkan menurut istilah, foreman atau mandor berarti semacam supervisor yang bertugas sebagai penghubung antara pekerja di lapangan dan manajemen.

Baca Juga : Peran Welder Serta Kualifikasi, Tips hingga Kisaran Gaji

Foreman, bisa dibilang merupakan ujung tombak dalam proyek manufaktur atau konstruksi, yang bertanggung jawab mengawasi dan berkoordinasi dengan semua kru untuk memastikan proyek diselesaikan dengan sukses. Hal tersebut dapat melibatkan berbagai macam tugas, mulai dari melatih karyawan baru, hingga membuat laporan untuk manajer proyek.

Meskipun tanggung jawab foreman sehari-hari dapat bervariasi tergantung pada proyeknya, beberapa tugas umumnya meliputi:

  • Membaca rencana proyek dan seluruh spesifikasinya
  • Membuat perkiraan jadwal dan pembaruan anggaran
  • Mengawasi dan mengkoordinasikan anggota kru
  • Mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang muncul
  • Memastikan bahwa segala peralatan proyek dipelihara dengan baik
  • Memastikan bahwa proyek diselesaikan dengan baik
  • Melaporkan progres dan tingkat produktivitas

Tantangan yang sering Dihadapi oleh Foreman

Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh seorang foreman adalah koordinasi. Dengan adanya spesialisasi yang beragam dalam proyek konstruksi, seperti tukang kayu, tukang pipa, dan tukang listrik, foreman harus memastikan bahwa semua bagian dari proyek berjalan serasi. Koordinasi yang buruk dapat mengakibatkan keterlambatan, biaya yang tidak terkendali, dan hasil akhir yang tidak memuaskan.

Baca Juga : Welding Inspector : Peran Tanggung Jawab, Gaji, dan Syarat

Selain itu, foreman juga harus mengatasi masalah ketersediaan sumber daya. Mereka harus memastikan bahwa bahan, alat, dan tenaga kerja yang dibutuhkan tersedia pada waktu yang tepat. Ketidaktersediaan sumber daya dapat menyebabkan progres pada proyek mengalami penundaan yang signifikan dan mungkin mengakibatkan adanya biaya tambahan yang tidak diinginkan.

Keahlian dan Keterampilan Seorang Foreman

Melansir bigrentz.com, umumnya, foreman konstruksi memegang peran berdasarkan pengalaman yang berbeda-beda di setiap industri, tidak ada satu set kualifikasi yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut. Beberapa mungkin memerlukan bidang keahlian, namun sebagian besar posisi foreman hanya memerlukan ijazah sekolah menengah atas. Walaupun begitu, banyak juga peran foreman yang memerlukan pelatihan atau sertifikasi khusus—misalnya, foreman yang bertanggung jawab atas pekerja kelistrikan di lokasi konstruksi biasanya adalah teknisi listrik berlisensi.

Baca Juga : Pengertian dan Rangkaian Pekerjaan Fitter

Karena tugas foreman perlu mengawasi pekerja selama proyek berlangsung, pengetahuan mendalam tentang peraturan keselamatan sangat penting, dan dalam beberapa kasus, sertifikasi dari pelatihan K3 resmi mungkin diperlukan. Di samping itu, posisi foreman biasanya memerlukan pengetahuan luas tentang perdagangan yang diperoleh melalui pengalaman bertahun-tahun.

Sementara itu, foreman juga memerlukan serangkaian keterampilan umum agar dapat menjalankan peran mereka dengan sukses. Beberapa keterampilan yang dibutuhkan antara lain:

Komunikasi

Seorang foreman harus dapat berkomunikasi secara efektif, menyampaikan pesan, memberikan instruksi, mengomunikasikan jika ada perubahan rencana, dan memberi feedback kepada pekerja maupun manajemen. Selain itu, foreman yang baik dapat membangun hubungan positif dengan tim, memahami individu dan gaya kerja yang unik, serta menciptakan lingkungan kerja yang ramah dan produktif.

Organisasi dan Perencanaan

Lokasi kerja dan personel yang terorganisir sangat penting dalam proyek konstruksi. Meskipun perencanaan awal dilakukan oleh manajemen tingkat atas, foreman tetap memegang peran kunci dalam memastikan proyek berjalan teratur. Mereka bertugas memantau anggaran, mengatur tugas, dan mengelola segala keperluan agar terhindar dari kesalahan. Foreman juga memerlukan keterampilan perencanaan strategis karena kompleksitas proyek konstruksi atau manufaktur yang tinggi.

Pengambilan Keputusan

Kemampuan seorang foreman dalam mengambil keputusan cepat dan akurat berpengaruh besar pada keberhasilan proyek. Tidak hanya mengikuti perintah, tetapi juga mengubah tugas dan menyelesaikan masalah sesegera mungkin. Keselamatan, produktivitas, dan jadwal proyek tergantung pada kemampuan foreman menggunakan pengalamannya untuk berpikir kritis segingga dapat membuat keputusan yang tepat dalam situasi sulit.

Pengetahuan Administratif

Foreman juga biasanya mengemban sejumlah tugas administratif, seperti membuat jadwal, penganggaran, berpartisipasi dalam perekrutan, hingga mengevaluasi karyawan. Tugas-tugas tersebut yang membedakan foreman mereka dari pekerja konstruksi lainnya. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk menguasai keterampilan ini sejak awal karir mereka.

Pelatihan dan Pendampingan

Dengan keahliannya, seorang foreman bisa menjadi acuan bagi personel yang masih minim pengalamannya. Foreman juga bisa berperan sebagai mentor dalam perkembangan peran mereka di dalam proyek yang berlangsung. Beberapa perusahaan juga mungkin mengharuskan foreman untuk mengikuti pelatihan kepemimpinan dan keterampilan sebelum memulai pekerjaan.

Perbedaan antara Foreman, Leader, dan Supervisor

Walaupun sama-sama memimpin pekerjaan, ada beberapa perbedaan di antara tiga peran pemimpn ini. Berikut penjelasan tentang perbedaan antara foreman, leader, dan supervisor:

Seorang foreman, atau mandor, adalah individu yang memimpin dan mengawasi tugas-tugas harian di lapangan dalam proyek atau operasi tertentu. Tugas-tugasnya meliputi pengaturan pekerjaan, pengawasan tim, memastikan keselamatan, menjaga jadwal, serta melaporkan masalah ke manajemen. Peran foreman lebih bersifat taktis dan fokus pada pengawasan tugas-tugas operasional dan lapangan.

Baca Juga : Mengenal Proses dan Cara Pembuatan Minyak Kelapa Sawit

Sementara itu, peran leader dalam sebuah organisasi yaitu seseorang yang menginspirasi, membimbing, dan memotivasi tim atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Leader bisa muncul dari berbagai tingkatan dalam organisasi dan bertanggung jawab atas membimbing, mengarahkan mereka, mengambil keputusan strategis, mengembangkan visi, dan menciptakan budaya kerja yang positif. Gaya kepemimpinan leader sering inklusif, berfokus pada pengembangan individu, komunikasi efektif, dan penciptaan visi bersama untuk mencapai tujuan.

Baca Juga : Jenis APD Untuk Pekerja Konstruksi

Terakhir yaitu supervisor. Seperti foreman, seorang supervisor mengawasi kinerja anggota tim atau karyawan dalam suatu departemen atau area kerja. Tanggung jawab mereka meliputi memastikan pekerjaan sesuai standar, mengelola konflik, memberikan arahan, melaporkan perkembangan, dan mungkin terlibat dalam pengambilan keputusan operasional. Supervisor lebih fokus pada pengawasan tugas dan peran daripada aspek kepemimpinan yang lebih luas, dan gaya kepemimpinan mereka bisa beragam sesuai dengan kebutuhan tim dan perusahaan.

Kisaran Gaji Foreman di Indonesia

Gaji seorang foreman dapat bervariasi tergantung pada jenis perusahaan dan tingkat risiko dari pekerjaan tersebur. Selain itu, berbagai faktor memengaruhi nominal gaji foreman, sehingga perbedaan gaji antara foreman satu dan lainnya di proyek yang sama dapat terjadi. Melansir mediaindonesia.com, kisaran gaji foreman biasanya antara Rp3.500.000 hingga Rp8.500.000. Ini hanya sebagai referensi dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk UMR di daerah setempat.

Baca Juga : Fungsi Personal Protection Insulation pada Sistem Pipa

Peran seorang foreman dalam proyek konstruksi dan manufaktur tentu memiliki dampak yang tak besar akan keberhasilan proyek. Foreman bukan hanya pengawas tugas harian, tetapi juga koordinator, komunikator, dan pemimpin dalam tim. Keahlian dan keterampilan mereka juga memastikan pekerjaan dan kordinasi tim berjalan lancar, serta menjaga standar keselamatan selama proyek berlangsung.

Penulis

Om Vin
Om Vin adalah full-time in-house engineer ACS dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri pipa fitting dan sangat gemar dengan tantangan.

Share

  • Facebook
  • Tweet
  • Whatsapp
  • LinkedIn

Artikel lainnya

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
20
.
05
.
24

Safety Valve: Definisi, Fungsi dan Prinsip Kerja dalam Melindungi Sistem dari Overpressure

Dengan kemampuannya untuk mengontrol tekanan dan memastikan pelepasan gas atau fluida berbahaya saat mencapai level yang berpotensi membahayakan, safety valve bukan hanya sekadar komponen untuk menjaga keamanan sistem industri.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
20
.
05
.
24

Pentingnya Process and Instrumentation Diagram (P&ID) sebagai Alat Visualisasi dalam Industri

Selain gambaran teknis, P&ID memberikan representasi grafis yang jelas tentang hubungan antar-elemen dalam sistem. Sehingga sangat membantu para profesional atau pekerja proyek untuk memahami, merancang, dan mengelola proses industri dengan lebih efisien.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
20
.
05
.
24

Mengenal Mesin Bubut: Definisi, Aplikasi, dan Teknik Pembubutan

Aplikasi mesin bubut melibatkan banya industri, termasuk otomotif, kedirgantaraan, dan elektronik. Mari pahami prinsip kerja mesin bubut, jenis-jenis mesin bubut yang umum digunakan, dan teknik pembubutan seperti facing, turning, thread cutting, dan lainnya.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
20
.
05
.
24

Menelusuri Ragam Jenis Plat Besi dan Keunggulannya dalam Proyek Konstruksi

Mengeksplorasi berbagai jenis plat besi beserta karakteristiknya, seperti plat hitam untuk konstruksi, plat besi kembang untuk desain estetika, plat besi bordes untuk daya cengkram, plat kapal untuk industri maritim, dan plat besi strip yang tipis dan fleksibel.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
20
.
05
.
24

Memahami Perbedaan Mendasar antara CPO (Crude Palm Oil) dan PKO (Palm Kernel Oil) dalam Industri Kelapa Sawit

Menjelaskan secara komprehensif perbedaan antara CPO dan PKO, meliputi definisi, karakteristik, serta kegunaan keduanya dalam berbagai sektor. Selain itu, memahami proses produksi, komposisi, harga di pasar, dan penggunaan turunan olahan kelapa sawit seperti oleokimia, oleopangan, dan bioenergi.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
15
.
05
.
24

Panduan Memilih Ukuran Kawat Las yang Tepat untuk Setiap Proyek Pengelasan

Ukuran kawat yang dipilih harus berkontribusi terhadap produksi las yang memenuhi atau melampaui standar kualitas yang ditentukan. Faktor-faktor seperti komposisi kawat, kebersihan permukaan, dan konsistensi memainkan peran penting dalam mencapai kualitas las yang tinggi.