Valve yang Digunakan dalam Proyek Bawah Laut: Apa yang Harus Diperhatikan?

2024-10-20

Daftar isi

Tutup

Jika membicarakan tentang instalasi perpipaan, kurang lengkap rasanya tanpa adanya komponen valve. Valve bisa ditemukan di berbagai jenis sistem perpipaan, termasuk untuk proyek bawah laut. Proyek yang dimaksud salah satunya seperti pengeboran minyak lepas pantai yang biasanya dilakukan untuk tujuan eksplorasi dan produksi minyak dan gas dari reservoir yang berada di bawah dasar laut.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai jenis-jenis valve dalam instalasi perpipaan proyek bawah laut dan bagaimana memilih valve yang tepat untuk aplikasi ini, mari simak informasi yang telah kami rangkum di artikel ini.

Kegunaan Valve untuk Aplikasi Bawah Laut

Fungsi utama valve dalam proyek bawah laut adalah untuk mengontrol aliran fluida dalam kondisi tekanan tinggi dan lingkungan yang ekstrem. Ketahanan valve menjadi faktor krusial, karena kerusakan pada komponen ini dapat mengakibatkan kerugian besar, baik dari segi operasional maupun dampak lingkungan.

Valve for Harsh Water

Valve bawah laut biasanya dirancang untuk mengatur aliran air laut dalam sistem di mana air asin menjadi bagian dari proses. Selain digunakan dalam pengeboran minyak, valve ini juga diterapkan di berbagai bidang, seperti kapal laut, platform lepas pantai, pabrik desalinasi, dan sistem pendingin untuk fasilitas yang berlokasi di pantai atau di laut. Karena sifat korosif air laut akibat kandungan garamnya, valve harus dibuat dengan spesifikasi khusus yang dapat bertahan dalam kondisi keras ini.

Spesifikasi Valve untuk Proyek Bawah Laut

Memilih valve yang tepat untuk digunakan di proyek bawah laut membutuhkan perhatian khusus pada spesifikasi dan jenis yang sesuai dengan kondisi dari proyek tersebut. Ada beberapa spesifikasi teknis yang harus diperhatikan ketika memilih valve untuk proyek bawah laut:

Kapasitas Tahan Tekanan Tinggi

Valve bawah laut dirancang untuk menahan tekanan ekstrem, terutama pada kedalaman yang signifikan di bawah permukaan laut. Desain valve ini biasanya dioptimalkan dengan pressure rating tertentu untuk menangani tekanan tinggi tanpa risiko kebocoran atau kerusakan. Selain itu, valve ini juga harus tahan terhadap paparan garam, kelembaban tinggi, perubahan tekanan, dan fluktuasi suhu yang mungkin terjadi. Kondisi tekanan di kedalaman laut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan aplikasi di darat, sehingga valve ini dirancang untuk beroperasi secara andal dalam kondisi yang keras.

Material Anti Korosi

Untuk mengatasi masalah korosi yang disebabkan oleh air laut, valve biasanya dibuat dari titanium, austenitic stainless steel, atau duplex steel. Material-material ini memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap korosi dan pengikisan, sehingga mampu menahan paparan terus-menerus terhadap air asin, serta dapat mencegah terjadinya karat atau degradasi dibandingkan dengan material lainnya. Dengan menggunakan material anti-korosi, valve dapat memiliki masa pakai yang lebih panjang, bahkan dalam kondisi laut yang ekstrem.

Desain Anti Bocor

Kebocoran fluida di mana pun berpotensi menyebabkan masalah serius, terutama di aplikasi bawah laut. Maka dari itu, valve harus didesain dengan segel yang kuat untuk mencegah kebocoran, bahkan dalam tekanan tinggi dan lingkungan yang korosif. Pemilihan teknik penyegelan yang tepat, seperti metal-to-metal seal atau elastomeric seal, menjadi kunci dalam menjaga integritas valve.

Pengoperasian dari Jarak Jauh

Karena ada jauh di laut dalam, pengoperasian manual mungkin akan lebih sulit. Namun, hal ini bisa diatasi dengan mengaplikasikan valve yang bisa dioperasikan jarak jauh menggunakan remotely operated vehicles (ROV) atau sistem kendali otomatis tanpa perlu intervensi langsung dari operator di lokasi bawah laut. Selain itu, valve yang dipilih juga biasanya dirancang khusus agar minim perawatan, mengingat sulitnya akses pada proyek lepas pantai atau di bawah air.

Jenis-jenis Valve dalam Pengaplikasian Bawah Laut

Berbagai jenis valve digunakan dalam proyek pengeboran minyak lepas pantai dan aplikasi bawah laut lainnya. Berikut adalah beberapa jenis yang paling umum:

Gate Valve

Gate valve digunakan dalam aplikasi bawah laut untuk mengontrol aliran air laut secara total dengan cara membuka atau menutup aliran dengan sepenuhnya. Pada proyek bawah laut, gate valve sering diterapkan pada sistem pipa besar yang mengalirkan air laut ke dalam fasilitas seperti platform pengeboran minyak dan gas. 

Globe Valve

Dalam konteks aplikasi bawah laut, valve ini sering digunakan dalam sistem pendinginan dan pengolahan air. Dengan kemampuannya untuk mengatur aliran, globe valve dapat digunakan untuk menyesuaikan volume air serta menjaga kualitas air laut yang diambil.yang dibutuhkan pada berbagai titik dalam sistem.

Butterfly Valve

Butterfly valve cocok untuk aplikasi yang memerlukan pengaturan aliran cepat dan efisien, terutama dalam sistem pipa berdiameter besar. Valve ini banyak digunakan dalam pengaturan aliran air laut di berbagai sistem, termasuk sistem ballast yang berfokus pada stabilitas kapal, dan sistem desalinasi untuk pengolahan air laut menjadi air bersih yang dapat digunakan. Desainnya yang ringkas memungkinkan pengoperasian yang cepat dan memudahkan penempatan dalam ruang terbatas.

Check Valve

Check valve sangat penting dalam sistem bawah laut untuk mencegah aliran balik, menjaga agar aliran air laut tetap mengalir ke satu arah. Dalam pengaplikasiannya, valve ini melindungi sistem dari kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh aliran balik yang tidak diinginkan, seperti dalam sistem intake dan discharge, yaitu proses pengambilan dan pengeluaran air laut atau fluida lainnya, yang sering digunakan dalam aplikasi seperti pengeboran minyak, sistem pendinginan, dan pengolahan air. 

Ball Valve

Ball valve memiliki kemampuan untuk membuka dan menutup aliran dengan cepat, sehingga sering digunakan dalam aplikasi di mana pengendalian aliran yang cepat dibutuhkan. Untuk proyek bawah laut, valve ini digunakan pada sistem pendinginan atau bilge kapal, yaitu sistem yang dirancang untuk mengelola dan mengeluarkan air yang terakumulasi di ruang bilge, yaitu area terendah di dalam kapal di mana air, kotoran, dan limbah dapat terkumpul. 

Dari penjabaran di atas, kita tahu bahwa valve tidak hanya berfungsi sebagai pengatur aliran fluida, tetapi juga sebagai elemen kunci dalam menjaga integritas dan efisiensi sistem di lingkungan yang ekstrem, seperti aplikasi bawah laut, dan berbagai jenis valve seperti gate valve, globe valve, butterfly valve, check valve, dan ball valve, memiliki kegunaan spesifik yang berkontribusi pada aplikasi tersebut, tentu saja dengan desain dan spesifikasi khusus yang dapat Anda sesuaikan dengan kebutuhan.

Penulis

Om Vin
Om Vin adalah full-time in-house engineer ACS dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri pipa fitting dan sangat gemar dengan tantangan.

Share

  • Facebook
  • Tweet
  • Whatsapp
  • LinkedIn

Artikel lainnya

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
23
.
10
.
25

Grease Trap Adalah: Fungsi dan Prinsip Kerja dalam Sistem Pembuangan Limbah

Grease trap adalah alat pemisah lemak dan minyak dalam limbah cair industri yang mencegah penyumbatan pipa, korosi, dan menjaga efisiensi sistem perpipaan.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
11
.
10
.
25

Flow Meter : Pengertian, Jenis, dan Fungsinya dalam Sistem Pipa Industri

Pelajari pengertian, jenis, dan cara memilih flow meter yang tepat untuk fluida cair, gas, atau slurry. Lengkap dengan tips instalasi dan perawatan.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
10
.
10
.
25

Mengenal Tanki Bahan Bakar (Fuel Tank) Fungsi, dan Pengaplikasiannya

Fuel tank: bukan sekadar wadah, tapi komponen vital yang menyimpan, melindungi, dan menyalurkan energi secara aman dan efisien.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
10
.
10
.
25

Victaulic Coupling: Jenis, Fungsi, dan Tips Memilih Sambungan Pipa Mekanis

Pemilihan Victaulic Coupling tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Setiap kebutuhan instalasi memiliki karakteristik yang berbeda dan harus dipertimbangkan agar hasilnya optimal.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
30
.
09
.
25

Rigid Joint vs Flexible Joint: Mana yang Cocok untuk Sistem Fire Protection?

Rigid joint menjaga pipa tetap kaku & stabil, sementara flexible joint meredam getaran. Keduanya vital di fire protection sesuai standar UL/FM.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
30
.
09
.
25

Apa Itu Victaulic Rigid dan Flexible Coupling? Keuntungan Sistem Mekanis Tanpa Las

Victaulic coupling hadir dengan desain grooved-end tanpa las. Lebih cepat, aman, fleksibel & efisien untuk HVAC, proteksi kebakaran & migas.