Pemilihan valve yang tepat sangat penting untuk memastikan efisiensi operasional dan ketahanan jangka panjang. Meskipun metal valve telah lama menjadi standar industri, perkembangan teknologi material telah memungkinkan thermoplastic valve menjadi alternatif yang lebih unggul dalam banyak aplikasi.

Berbagai sumber telah membahas tentang faktor-faktor perbandingan antara thermoplastic valve dan metal valve yang sudah ACS rangkum untuk Anda. Mari simak artikel ini selengkapnya yang akan mengulas perbandingan kedua jenis material pembuatan valve ini.
Ketahanan terhadap Abrasi
Keunggulan lain dari material thermoplastic lainnya adalah ketahanan terhadap abrasi lebih baik dibandingkan material baja. Karena struktur molekulnya dan koefisien gesek yang rendah, PVDF adalah pilihan terbaik jika ketahanan terhadap abrasi menjadi pertimbangan utama. Menurut Asahi/America, untuk aplikasi ini, diaphragm valve berbahan PVDF solid atau butterfly valve dengan disk berbahan PVDF adalah dua opsi yang paling direkomendasikan.
Selain itu, potensi korosi eksternal akibat uap juga harus diperhitungkan. Thermoplastic valve memiliki ketahanan kimia yang sama baiknya di bagian dalam maupun luar, sedangkan metal valve berlapis mungkin tidak sekuat itu. Lapisan pelindung pada metal valve juga rentan terhadap goresan dan kerusakan, terutama akibat baut flange yang dikencangkan selama pemasangan.
Ketahanan Terhadap Korosi dan Bahan Kimia
Salah satu keunggulan utama thermoplastic valve adalah ketahanannya terhadap korosi. Metal valve, terutama yang berbahan besi atau carbon steel, rentan terhadap korosi ketika bersentuhan dengan bahan kimia agresif atau lingkungan yang memiliki kelembaban tinggi.
Sebaliknya, thermoplastic valve yang terbuat dari bahan seperti PVC, CPVC, PP, PVDF, atau PTFE menawarkan ketahanan luar biasa terhadap korosi dan reaksi kimia. Inilah sebabnya mengapa valve plastik sering digunakan dalam industri kimia, farmasi, dan pengolahan air yang menangani zat agresif seperti asam kuat dan basa.
Bobot yang Lebih Ringan dan Mudah Dipasang
Perbedaan berat ini memudahkan dalam proses transportasi, pemasangan, dan pemeliharaan. Dengan bobot yang lebih ringan, biaya instalasi dan kebutuhan akan struktur pendukung yang kuat dapat dikurangi, yang pada akhirnya menurunkan biaya operasional secara keseluruhan.
Sebaliknya, metal valve memiliki berat yang cukup besar, sehingga memerlukan tenaga kerja tambahan dan peralatan khusus saat pemasangan, terutama untuk valve dengan ukuran besar.
Daya Tahan Terhadap Suhu dan Tekanan
Dari Asahi/America menyebut, valve non-logam memiliki ketahanan kimia yang sangat baik dan tidak terpengaruh oleh serangan galvanik maupun elektrolitik, sehingga lebih tahan terhadap korosi internal maupun eksternal.
Metal valve umumnya lebih unggul dalam menangani tekanan dan suhu ekstrem dibandingkan thermoplastic valve. Namun, dengan kemajuan dalam formulasi material plastik, thermoplastic valve memiliki rentang suhu operasional dari -40°F hingga 300°F dengan kapasitas tekanan hingga 230 psi, dan lebih dari 70% aplikasi industri berada dalam kisaran ini. Namun, untuk aplikasi kimia yang memerlukan tekanan di atas 230psi atau suhu lebih dari 300°F, material seperti baja, komposit, atau paduan logam bisa menjadi pilihan yang lebih tepat.
Sebagai tambahan, beberapa jenis thermoplastic seperti PVDF dan PTFE dapat bertahan dalam suhu tinggi hingga 150°C - 200°C, sementara material seperti CPVC mampu menangani fluida panas hingga sekitar 90°C - 100°C.
Jadi, untuk aplikasi dengan tekanan sangat tinggi, metal valve masih menjadi pilihan utama. Namun, untuk sistem dengan tekanan sedang hingga rendah, thermoplastic valve tetap memberikan performa yang optimal dengan harga yang lebih ekonomis.
Isolasi Listrik yang Lebih Baik
Keunggulan lain dari thermoplastic valve adalah kemampuannya dalam mengisolasi listrik. Metal valve dapat menghantarkan listrik, sehingga dalam beberapa aplikasi industri memerlukan perlindungan tambahan untuk mencegah risiko kejutan listrik atau interferensi elektromagnetik. Thermoplastic valve tidak menghantarkan listrik, sehingga lebih aman digunakan dalam sistem tertentu, terutama di industri elektronik dan pengolahan bahan kimia yang sensitif terhadap arus listrik.
Harga yang Lebih Ekonomis dan Biaya Perawatan yang Rendah
Mengutip Asahi/America, dalam banyak kasus, seringkali klien menginginkan material dengan biaya serendah mungkin untuk proyek mereka. Namun, biaya awal bukanlah satu-satunya faktor yang harus diperhitungkan, melainkan total biaya kepemilikan (Total Cost of Ownership) yang mencakup nilai jangka panjang yang mempertimbangkan performa dan biaya operasional sepanjang masa pakai produk. Saat mengevaluasi biaya, penting untuk mempertimbangkan pertanyaan berikut:
Apakah ada material lain yang menawarkan performa jangka panjang yang lebih baik? Jenis valve apa yang paling sesuai dengan kebutuhan performa klien?
Thermoplastic valve umumnya lebih murah dibandingkan metal valve dalam hal biaya produksi dan perawatan. Metal valve seringkali memerlukan perawatan berkala untuk mencegah karat dan keausan akibat kontak dengan fluida agresif, sementara thermoplastic valve memiliki daya tahan yang lebih lama tanpa perlu banyak perawatan.
Baik thermoplastic valve maupun metal valve memiliki kelebihan masing-masing tergantung pada aplikasi dan lingkungan penggunaannya. Namun, dalam banyak kondisi, thermoplastic valve menawarkan keunggulan signifikan dalam hal yang disebutkan di atas.
Jika Anda mencari solusi valve yang tahan lama, bebas perawatan, dan lebih hemat biaya, thermoplastic valve dari merek terpercaya adalah pilihan yang tepat. Pastikan Anda memilih valve berkualitas tinggi sesuai dengan kebutuhan spesifik sistem Anda!
Bahasan tentang thermoplastic valve ini cukup menarik, bukan? Tunggu ulasan-ulasan tentang thermoplastic valve lainnya yang akan ACS bahas hanya di alvindocs.com/blog!