Dalam dunia industri kimia, ada satu zat yang meskipun tidak dikenal luas oleh masyarakat umum, memiliki peran besar dalam berbagai proses produksi yakni caustic soda. Zat ini sangat vital dalam industri tekstil, pengolahan air, pembuatan kertas, hingga produksi sabun.
Kemampuannya yang luar biasa dalam melarutkan lemak dan protein menjadikannya zat serbaguna, namun juga berbahaya jika tidak digunakan dengan hati-hati.
Pengertian Caustic Soda (NaOH)
Caustic soda, atau dikenal juga dengan nama sodium hidroksida, soda api, dan lye, merupakan senyawa anorganik dengan rumus kimia NaOH. Senyawa ini terdiri dari ion sodium (Na⁺) dan hidroksida (OH⁻) yang membentuk padatan putih kristalin.
Dalam kondisi lingkungan biasa, caustic soda bersifat sangat korosif dan alkalis kuat, mampu menguraikan lipid dan protein bahkan pada suhu ruang. Karena itu, penggunaannya memerlukan perhatian dan perlindungan yang ketat.
Caustic soda sangat mudah larut dalam air dan bersifat higroskopis, artinya senyawa ini menyerap uap air dan karbon dioksida dari udara. Dalam larutannya, NaOH dapat membentuk beberapa bentuk hidrat (NaOH·nH₂O), dengan bentuk monohidrat (NaOH·H₂O) sebagai yang paling umum dijumpai di pasaran. Bahkan, sebagian besar produk komersial "sodium hidroksida" adalah dalam bentuk monohidrat ini.
Sebagai salah satu basa kuat paling sederhana, caustic soda sering digunakan bersama air netral dan asam klorida (HCl) dalam demonstrasi skala pH di laboratorium kimia. Namun di luar ruang kelas, senyawa ini telah digunakan secara luas dalam industri selama lebih dari satu abad.
Menurut data produksi global, pada tahun 2022 saja, caustic soda diproduksi dalam jumlah besar mencapai sekitar 83 juta ton di seluruh dunia. Ini menunjukkan betapa pentingnya peran sodium hidroksida sebagai bahan dasar dalam berbagai sektor industri, dari pembuatan kertas dan tekstil, hingga pengolahan air minum dan bahan pembersih rumah tangga.
Bentuk Umum Caustic Soda
Secara komersial, caustic soda tersedia dalam berbagai bentuk fisik, antara lain:
Masing-masing bentuk disesuaikan dengan kebutuhan penggunaan. Misalnya, bentuk cair memudahkan pencampuran cepat dalam proses industri, sedangkan bentuk padat lebih stabil dan aman dalam penyimpanan.
Namun demikian, semua bentuk caustic soda bersifat korosif. Kontak langsung dengan kulit atau mata bisa menyebabkan luka serius, bahkan luka bakar kimia. Oleh karena itu, penggunaan alat pelindung seperti sarung tangan dan kacamata pelindung sangat dianjurkan saat menangani zat ini.
Karakteristik Fisika Caustic Soda
NaOH memiliki karakteristik fisik yang khas dan sering digunakan sebagai referensi dalam dunia kimia:
- Titik leleh: 318 °C
- Titik didih: 1.388 °C
- Densitas: 2.13 g/cm³
- Kelarutan: Sangat larut dalam air, alkohol, dan gliserol
- Reaksi dengan air: Eksotermik, menghasilkan panas tinggi
- Hidratasi: Dapat membentuk beberapa jenis hidrasi seperti NaOH·H₂O (monohidrat) dan NaOH·7H₂O
Struktur kristal: Ortorombik - Sifat higroskopis: Menyerap uap air dan karbon dioksida dari udara, membentuk kerak natrium karbonat
Karena sifat fisikanya yang ekstrim, NaOH juga digunakan sebagai bahan pengurai jaringan organik dan lemak dalam pengolahan limbah.
Reaksi Kimia Caustic Soda

1. Reaksi Netralisasi dengan Asam
NaOH bereaksi dengan asam kuat seperti asam klorida (HCl) dalam reaksi netralisasi, menghasilkan garam (NaCl) dan air: NaOH + HCl → NaCl + H₂O
Reaksi ini bersifat eksotermik, melepaskan panas, dan umum digunakan dalam titrasi asam-basa di laboratorium. Karena sifat higroskopisnya, NaOH tidak cocok sebagai standar primer dalam titrasi.
2. Reaksi dengan Oksida Asam
NaOH juga bereaksi dengan gas asam seperti sulfur dioksida (SO₂) dalam proses pembersihan gas buang dari pembakaran batu bara: 2 NaOH + SO₂ → Na₂SO₃ + H₂O
3. Reaksi dengan Logam
Beberapa logam seperti aluminium bereaksi hebat dengan NaOH membentuk gas hidrogen dan senyawa kompleks: 2 Al + 2 NaOH + 6 H₂O → 2 Na[Al(OH)₄] + 3 H₂
Reaksi ini sangat eksotermik dan menghasilkan tekanan gas, seperti yang terjadi dalam kecelakaan truk tangki di Inggris pada 1986.
Sebaliknya, besi tidak larut dalam NaOH pada suhu kamar, tetapi bisa bereaksi pada suhu tinggi membentuk besi(III) oksida, natrium metalik, dan hidrogen: 4 Fe + 6 NaOH → 2 Fe₂O₃ + 6 Na + 3 H₂
4. Sebagai Agen Presipitasi
NaOH bisa digunakan untuk mengendapkan logam transisi sebagai hidroksida karena senyawa-senyawa ini tidak larut:
Ion seperti Zn²⁺ dan Pb²⁺ larut kembali dalam NaOH berlebih, membentuk senyawa kompleks larut (Na₂ZnO₂ atau Na₂PbO₂).
5. Saponifikasi
NaOH digunakan dalam proses saponifikasi, yaitu reaksi basa dengan ester dari lemak/minyak menghasilkan sabun dan gliserol. Proses ini membuat kulit terasa licin jika terkena larutan NaOH karena terbentuknya sabun dari minyak kulit alami.
Tabel berikut menunjukkan pengaruh konsentrasi terhadap massa jenis dan konsentrasi molar larutan NaOH:
Semakin tinggi konsentrasi, semakin besar viskositas dan massa jenis larutan. Hal ini perlu diperhatikan dalam perencanaan sistem perpipaan atau penyimpanan, karena berpengaruh pada tekanan dan aliran fluida.
Fungsi Utama Caustic Soda dalam Berbagai Industri

Caustic soda (NaOH) merupakan bahan kimia serbaguna yang digunakan secara luas di berbagai sektor industri karena sifatnya yang kuat sebagai basa. Berikut beberapa industri utama yang memanfaatkan caustic soda:
1. Industri Pulp dan Kertas
Dalam proses pembuatan kertas, caustic soda digunakan untuk memisahkan lignin dari serat selulosa. Proses ini disebut kraft pulping, di mana NaOH membantu melunakkan dan melarutkan zat-zat pengikat dalam kayu, menghasilkan pulp yang siap dijadikan kertas.
2. Industri Sabun dan Deterjen
NaOH adalah bahan utama dalam proses saponifikasi, yaitu reaksi antara lemak/minyak dengan basa untuk menghasilkan sabun dan gliserol. Dalam skala industri, caustic soda digunakan untuk memproduksi berbagai jenis sabun batangan maupun cair, serta deterjen rumah tangga.
3. Pengolahan Air dan Limbah
Caustic soda digunakan untuk menaikkan pH air asam, menetralkan limbah industri, serta mengendapkan logam berat. Perannya sangat penting dalam pengolahan air minum dan sistem pengolahan limbah agar lebih ramah lingkungan sebelum dibuang ke perairan.
4. Industri Tekstil
Dalam industri tekstil, NaOH digunakan dalam proses mercerization, yakni perlakuan kain kapas dengan basa kuat untuk meningkatkan kekuatan, kilau, dan daya serap kain terhadap pewarna. Proses ini juga membantu menghilangkan kotoran dan lilin dari serat alami.
5. Industri Kimia dan Farmasi
Caustic soda digunakan sebagai pereaksi dasar dalam pembuatan berbagai bahan kimia lain seperti natrium hipoklorit (pemutih), natrium fenolat, hingga bahan aktif dalam obat-obatan. Selain itu, ia juga digunakan sebagai bahan pembersih peralatan di industri kimia.
Caustic soda (NaOH) bukan sekadar bahan kimia biasa. Dengan sifatnya yang sangat reaktif dan aplikasinya yang luas di berbagai sektor industri, pemahaman mendalam tentang zat ini menjadi sangat penting.
Dalam industri, caustic soda berperan vital mulai dari pembuatan kertas hingga pengolahan air limbah. Di sisi lain, karena sifatnya yang korosif dan berbahaya jika tidak ditangani dengan benar, aspek keselamatan juga tidak boleh diabaikan.
Memahami caustic soda berarti kita bisa mengoptimalkan penggunaannya secara efisien dan aman, baik dalam skala industri besar maupun dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan ini juga membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat dalam proses produksi, perlindungan lingkungan, hingga edukasi kimia dasar di sekolah-sekolah.
Dengan kata lain, mengenal caustic soda adalah bagian penting dari memahami bagaimana dunia modern bekerja dari sabun yang kita pakai, air yang kita minum, hingga produk kertas yang kita gunakan setiap hari.